Australia Sebut Latihan Perang China Mengganggu Stabilitas Kawasan Asia Pasifik

5 Agustus 2022 16:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menlu Australia Penny Wong. Foto: Twitter/SenatorWong
zoom-in-whitePerbesar
Menlu Australia Penny Wong. Foto: Twitter/SenatorWong
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Australia menjadi segelintir dari negara di kawasan Asia Pasifik yang turut mengecam latihan perang China, serta peluncuran rudalnya ke perairan di sekitar Taiwan.
ADVERTISEMENT
Di sela-sela pertemuan tingkat menteri luar negeri ASEAN pada Jumat (5/8) yang digelar di Phnom Penh, Kamboja, Menteri Luar Negeri Penny Wong ikut berkomentar atas ketegangan yang terjadi.
“Australia sangat prihatin dengan peluncuran rudal balistik oleh Tiongkok ke perairan di sekitar garis pantai Taiwan,” kata Wong dalam keterangannya, seperti dikutip dari AFP.
“Latihan-latihan ini tidak proporsional dan mengganggu stabilitas (kawasan),” sambung Wong.
Australia merupakan salah satu dari 13 negara yang berada di kawasan Asia Pasifik, bersama dengan Amerika Serikat dan China. Wong turut menyampaikan kekhawatirannya atas ancaman keamanan di kawasan tersebut apabila terjadi eskalasi konflik antara China-Taiwan.
“Australia berbagi keprihatinan di kawasan ini tentang aktivitas militer yang meningkat, terutama risiko salah perhitungan,” pungkas Wong dalam keterangannya.
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat turut menimpali kekhawatiran Australia terkait ancaman keamanan regional ini.
Konferensi pers Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Hotel Ritz Carlton Nusa Dua, Bali (9/7/2022). Foto: Aliyya Bunga/kumparan
Menurut Menteri Luar Negeri Antony Blinken, latihan perang China yang secara langsung mengintimidasi Taiwan itu merupakan langkah eskalasi yang signifikan.
“Tindakan provokatif ini merupakan eskalasi yang signifikan,” kata Blinken usai pertemuan tingkat menteri yang juga dihadiri oleh Wong.
Pada pekan ini, China telah meningkatkan aktivitas militernya di kawasan Taiwan dengan menggelar latihan perang dan menembakkan rudal ke perairan Taiwan untuk kali pertama sejak 1996.
Latihan perang ini menjadi semakin agresif, sebab China mulai mengerahkan kekuatannya hingga melintasi garis median (tengah) di Selat Taiwan, yakni garis perbatasan tidak resmi yang memisahkan antara teritorial China dan Taiwan.
Semua ini dilakukan China sebagai tanggapan atas kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi, ke Taiwan pada Selasa (2/8) pekan ini. Pelosi tetap bersikeras mengunjungi Taipei di tengah kecaman dan peringatan keras dari Beijing.
ADVERTISEMENT
Situasi ini lantas mengancam keamanan regional Asia Pasifik maupun global, sebab di saat negara-negara di dunia sedang memulihkan diri pasca-pandemi, China menegaskan akan ada konsekuensi yang harus dipertanggungjawabkan oleh Taiwan atas kunjungan Pelosi.