Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Australia soal Beli Kapal Selam Nuklir: Tetangga Kami, Ini untuk Perdamaian
9 Maret 2023 12:45 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menhan Australia Richard Marles memastikan, kapal selam yang akan dibeli negaranya dari Amerika Serikat (AS) bukan ditujukan untuk perang. Alutsista itu akan dipakai untuk keamanan kawasan.
ADVERTISEMENT
Komentar Marles pada Rabu (9/3) disampaikan di depan Parlemen Australia. Pernyataan ini pun dilontarkan jelang pertemuan tiga pemimpin negara AUKUS di San Diego Amerika Serikat Senin pekan depan.
AUKUS merupakan pakta pertahanan yang diteken Australia, AS, dan Inggris. Lewat AUKUS Australia diberikan teknologi dan izin penggunaan kapal selam nuklir.
"Jelas, kapal selam ini punya kemampuan beroperasi dalam perang, tapi tujuan sebenarnya adalah memberikan stabilitas dan perdamaian di kawasan kita," kata Marles seperti dikutip dari Reuters.
Marles pun meminta agar negara-negara tetangga tidak khawatir dengan pembelian dan pengembangan kapal selam nuklir di Australia. Sebab, ditegaskan Marles, Australia punya kewajiban menjaga stabilitas dan perdamaian kawasan.
"Pada saat ini saya akan sampaikan kepada tetangga kami dan kepada teman-teman kami di seluruh dunia bahwa Australia berinvestasi dalam pertahanan. Kami juga melakukan itu sebagai bagian kontribusi kami dalam menjaga perdamaian dan stabilitas dan kawasan dan dunia," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Lewat AUKUS Australia akan segera memperoleh lima kapal selam tenaga nuklir dari AS pada 2030an. Mereka juga akan membangun kapal selam nuklir dengan rancangan Inggris dan teknologi AS.
Sejak dibentuk pada 2021, AUKUS memicu kontroversi. Sebab, AUKUS dibentuk demi membendung semakin berkembangnya pengaruh China di kawasan Indo-Pasifik.
Pada awal Maret 2023, Kemlu China menyatakan keberatan atas pembentukan AUKUS.
Sedangkan Februari lalu Menlu Retno Marsudi meminta Australia menerapkan transparansi dalam pengembangan aliansi kerja sama pertahanan AUKUS.
"Indonesia juga menyampaikan kembali pentingnya transparansi kerja sama AUKUS dan pentingnya komitmen kepatuhan terhadap nonproliferasi nuklir, serta mematuhi NPT [Treaty on the Non-Proliferation of Nuclear Weapons] dan IAEA Safeguards,” ucap Retno.