Austria Tetapkan 3 Hari Berkabung Nasional Usai Penyerangan di Wina

3 November 2020 20:31 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas polisi berjalan di lokasi kejadian baku tembak di Wina, Austria, Selasa (3/11).  Foto: Radovan Stoklasa/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Petugas polisi berjalan di lokasi kejadian baku tembak di Wina, Austria, Selasa (3/11). Foto: Radovan Stoklasa/REUTERS
ADVERTISEMENT
Sekelompok orang menyerang Ibu Kota Austria, Wina, pada Senin (2/11) malam. Total ada 6 lokasi diserang yang mengakibatkan 5 orang tewas, termasuk seorang pelaku.
ADVERTISEMENT
Menteri Dalam Negeri Austria, Karl Nehammer, telah menggelar konferensi pers setelah penyerangan itu. Nehammer meminta seluruh masyarakat tidak turun ke jalan setelah aksi penyerangan.
Selain itu, ia menetapkan 3 hari berkabung nasional setelah penyerangan itu. Selama tiga hari berkabung, setiap pukul 11.00 waktu setempat, seluruh penduduk akan mengheningkan cipta.
"Kemarin malam kami diserang oleh teroris Islam, situasi yang belum pernah kami alami di Austria selama beberapa dekade," kata Nehammer dikutip dari Reuters, Selasa (3/11).
Berdasarkan data kepolisian, ada 6 lokasi di Kota Wina yang diserang. Sementara korban jiwa ada 4 orang sipil dan 1 pelaku.
"Pada hari Selasa bahwa tiga warga sipil, dua pria dan seorang wanita telah tewas. Setidaknya 15 lainnya terluka, termasuk seorang petugas polisi. Terbaru, warga sipil keempat, seorang wanita, telah meninggal," tulis media lokal APA mengutip data dari kepolisian.
ADVERTISEMENT
Sementara informasi dari surat kabar lokal Austria, Falter Florian Klenk, pria yang ditembak mati itu merupakan penduduk lokal bernama Kurtin S (20). Dia masuk dalam daftar 90 Islamis Austria yang ingin melakukan perjalanan ke Suriah.
Sebelumnya, serangan di Kota Wina salah satunya terjadi di sekitar Sinagoga atau rumah ibadah umat Yahudi.
Warga Wina sejauh ini diminta tidak keluar rumah karena situasi belum kondusif. Gedung-gedung penting di Wina juga dijaga ketat oleh aparat keamanan dan militer.