Awal Mula Hilangnya 3 Jemaah Haji RI Sejak Armuzna

10 Juli 2023 16:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jemaah haji kloter SUB 38 menunggu bus di Hotel 603 kawasan Raudhah, Makkah, Arab Saudi, Senin (10/7/2023).  Foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Jemaah haji kloter SUB 38 menunggu bus di Hotel 603 kawasan Raudhah, Makkah, Arab Saudi, Senin (10/7/2023). Foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Petugas masih terus berupaya mencari ketiga jemaah haji yang masih hilang sejak puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Sebab, urutan hilangnya jemaah bisa menjadi petunjuk dalam pencarian jemaah.
ADVERTISEMENT
Ketiga jemaah yang masih hilang, yakni Idun Rohim Zen (87) dari Embarkasi Palembang Kloter 20 (PLM 20), Suharja Wardi Ardi (69) dari Embarkasi Kertajati Kloter (KJT 10), dan Niron Sunar Suna (77) dari Embarkasi Surabaya Kloter 65 (SUB 65).
Hilangnya ketiga jemaah ini memiliki riwayat hilang yang berbeda. Ada yang di Arafah ada juga yang di Mina.

Idun

Ketua Kloter 20 Embarkasi Palembang Maytizah Husna menjelaskan, Idun terakhir kali meminta izin untuk ke toilet pada 27 Juni 2023, sekitar pukul 15.30 Waktu Arab Saudi (WAS). Saat itu, proses wukuf di Arafah sedang berlangsung.
Namun, sejak saat itu Idun tidak ditemukan. Tidak ada kabar pula dari keluarga atau rekan sesama jemaah. Penyisiran sempat dilakukan tapi tak membuahkan hasil.
ADVERTISEMENT
"Ketika itu, izin ke toilet dan tak mau ditemani. Setelah itu, hilang sampai sekarang. Kita sempat sisir waktu itu di maktab di Arafah, tidak ketemu," kata Maytizah.
Maytizah sempat ikut bersama tim pencari jemaah menyisir kembali Arafah pada Jumat (7/7). Dari situ memang belum juga ada titik terang soal keberadaan Idun.

Suharja

Suharja juga hilang saat berada di Arafah. Ketua Kloter 10 Embarkasi Kertajati (KJT 10) Cece Moh Yahya, mengatakan Suharja bersama istrinya melapor untuk mengambil wudhu sebelum Salat Zuhur dan jelang khotbah wukuf.
"Pak Suharja lebih dulu, lalu istrinya masuk. Saat istrinya keluar, suaminya sudah tidak ada," kata Cece.
Cece lalu melaporkan hal itu ke petugas maktab dan PPIH Arab Saudi. Pencarian langsung dilakukan di Arafah hingga di Mina. Setelah puncak haji pencarian juga sudah dilakukan tapi masih belum ketemu.
ADVERTISEMENT

Niron

Niron terpisah di Mina. Saat itu, dia bersama rombongan melontar jumrah pada 29 Juni 2023. Lontar jumrah hari kedua itu dilakukan setelah Salat Subuh. Padahal, mereka mendapatkan jadwal pukul 17.30 WAS.
"Sejak perjalanan dari Mina ke Jamarat, Bapak Niron masih berkumpul dengan rombongan. Setelah pulang ke Mina, sesampai di tenda, Bapak Niron tidak terlihat bersama rombongan lagi, tertinggal dari rombongan," kata Ketua Kloter SUB 65 Embarkasi Hartono Sunayar Kemi.
Karena tak kunjung pulang ke tenda sampai sore hari, sang istri pun melapor kepada Hartono. Hartono lalu melaporkan ke tim Perlindungan Jemaah (Linjam) di Mina.
Pencarian dilakukan bersama dengan kloter dan Linjam. Akhirnya adap 5 Juli sore sejumlah barang Niron, seperti tas paspor, kalung identitas, dan baju, ditemukan.
ADVERTISEMENT
"Barang dan identitas itu benar adanya milik Bapak Niron, tapi Bapak Niron-nya sampai saat ini, tanggal 8 Juli 2023, belum diketemukan," tutur Hartono.
Kabid Linjam PPIH Arab Saudi Harun Al Rasyid. Foto: Ahmad Romadoni/kumparan
Kabid Linjam PPIH Arab Saudi Harun Al-Rasyid mengatakan, tim masih bekerja untuk mencari ke berbagai lokasi yang kemungkinan ada jemaah yang masih dicari.
Memang, kasus jemaah yang hilang selalu terjadi setiap tahun. Penanganan terhadap kasus penanganan jemaah hilang terus ditingkatkan sehingga diharapkan sebelum masa operasional pelayanan haji selesai semua jemaah bisa ditemukan.
"Pengalaman tahun-tahun sebelumnya, memang pasca-Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) hal-hal seperti ini kerap terjadi. Namun berdasarkan pengalaman, di akhir-akhir mereka diketemukan," kata Harun.
Jemaah haji melakukan tawaf ifadah mengelilingi ka'bah di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Sabtu (1/7/2023). Foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO