Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Awan Cumulonimbus Penyebab Hujan Ekstrem di Puncak Bogor
6 Februari 2018 19:51 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis penyebab curah hujan tinggi selama dua hari berturut-turut di Jabodetabek. Curah hujan yang tinggi bersumber dari awan Cumulonimbus (Cb) di langit Bogor.
ADVERTISEMENT
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan curah hujan ekstrem di Bogor dalam dua hari terakhir tercatat sebesar 152 mm dan 164 mm. “Hal itu diakibatkan adanya daerah pertemuan angin dan perlambatan massa udara sehingga menyebabkan awan Cumulonimbus yang mendominasi pada malam dan dini hari,” kata Dwikorita dalam jumpa pers di Kantor BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (6/2).
Selain menyebabkan hujan, awan Cumulonimbus juga memicu angin kencang di wilayah Puncak.
“Beberapa hari sebelumnya wilayah Puncak Bogor tercatat terjadi hujan dengan intensitas sedang dan mencapai intensitas tertinggi pada dini hari tanggal 5 Februari,” pungkasnya.
Curah hujan yang terjadi di wilayah Bogor pada Senin (5/2) lalu berdampak banjir pada sejumlah wilayah di Jakarta seperti Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Ratusan rumah terendam, dan warga terpaksa mencari perlindungan. Selain itu, di Jalur Puncak tercatat ada empat lokasi longsor, salah satunya memakan korban jiwa di dekat Masjid Atta'awun.
ADVERTISEMENT