Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Polisi masih menyelidiki kasus tewasnya mahasiswi USU , Mahira Dinabila. Selama ini banyak spekulasi dan tudingan miring mengarah ke ayah angkatnya, Mawardi (49). Salah satunya soal penolakan autopsi korban.
ADVERTISEMENT
Mawardi akhirnya buka suara. Dia mengatakan, tidak pernah menolak autopsi anaknya. Mawardi lalu menceritakan saat polisi menemuinya untuk pemeriksaan.
“Saya diminta kepolisian yang sudah tiba waktu itu, dan Inafis, sudah ada di situ. Inafis mengatakan, bagaimana bang? Apakah mau diautopsi atau diserahkan ke keluarga? Saya menjumpai si Oky (paman Mahira), sebagai orang hukum. Saya berembuk sama dia,” kata Mawardi di Warkop Jurnalis, Medan, dikutip Kamis (22/6).
“Kemudian kami berembuk sama Oky, Oky berkata enggak usahlah bang kita autopsi, nanti malu kita bang, ribet masalahnya bang, di kepolisian nanti,” sambungnya.
Mawardi menyebut, atas arahan dari paman Mahiralah akhirnya korban tak diautopsi. Dia mengaku kesal atas berbagai tudingan padanya.
“Saya berharap dan berdoa agar kepolisian cepat mengungkapkan kasus ini,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
“Di Polrestabes (Medan) saya dimintai keterangan, di Polsek Patumbak saya pun diminta keterangan, di Polda Sumut pun saya diminta keterangan,” tutupnya.
Mawardi Telah Dilaporkan ke Polisi
Sebelumnya, Mahira Dinabila, ditemukan tewas misterius di rumahnya di kawasan Kompleks Rivera, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan pada Rabu (3/5). Dia diduga telah tewas seminggu sebelumnya.
Saat ditemukan, kondisi Mahira cukup memprihatinkan. Bagian wajahnya sudah menjadi tengkorak, rambutnya terbakar. Tapi, tubuhnya masih utuh.
Keluarga menilai banyak kejanggalan atas tewasnya Mahira. Mulai dari tulisan tangan palsu, tanda tangan palsu, foto palsu dan gembok rumah yang terkunci dari luar padahal jasad Mahira berada di dalam rumah.
Mulanya, Mahira disebut-sebut bunuh diri lewat sebuah surat yang diduga palsu. Untuk itu, pihak keluarga melaporkan kematian Mahira ke Polrestabes Medan.
ADVERTISEMENT
“Iya, kita laporkan ke Polrestabes Medan,” kata kuasa hukum Mahira, Oky Andriansyah kepada kumparan pada Jumat (9/6).
“Yang kita laporkan di sini adalah ayah angkatnya Mahira, Mawardi,” sambung Oky.