Ayah Dokter Korban Perkosaan di India: Pelaku Harus Dihukum Seberat Mungkin

21 Agustus 2024 16:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para profesional medis dan aktivis memegang poster dan lilin ketika mereka mengambil bagian dalam protes tengah malam untuk mengutuk pemerkosaan dan pembunuhan seorang petugas medis muda, di Kolkata pada tanggal 14 Agustus 2024. Foto: Dibyangshu SARKAR/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Para profesional medis dan aktivis memegang poster dan lilin ketika mereka mengambil bagian dalam protes tengah malam untuk mengutuk pemerkosaan dan pembunuhan seorang petugas medis muda, di Kolkata pada tanggal 14 Agustus 2024. Foto: Dibyangshu SARKAR/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kematian tragis seorang dokter magang berusia 31 tahun di Kolkata, India, mengguncang banyak pihak, terlebih kedua orang tuanya. Sang ayah dengan tegas meminta agar pelaku diganjar hukuman seberat mungkin.
ADVERTISEMENT
Orang tua korban yang tinggal beberapa kilometer dari Kolkata, masih belum bisa menerima kenyataan bahwa putri mereka tewas secara brutal di tempat kerjanya.
Dikutip dari BBC, sebelum kejadian, korban sempat menelepon ibunya dan berpesan agar ayahnya meminum obat tepat waktu.
"Pastikan ayah minum obatnya tepat waktu. Jangan khawatirkan aku," cerita sang ibu, mengutip kalimat anaknya, kepada BBC.
Namun keesokan harinya, jasad sang anak ditemukan di aula seminar rumah sakit dengan luka parah.
Para profesional medis dan aktivis memegang poster dan lilin ketika mereka mengambil bagian dalam protes tengah malam untuk mengutuk pemerkosaan dan pembunuhan seorang petugas medis muda, di Kolkata pada tanggal 14 Agustus 2024. Foto: Idrees Mohammed/AFP
Orang tua korban mengingat putri mereka sebagai sosok yang cerdas dan penuh dedikasi.
Ayahnya yang bekerja sebagai penjahit menceritakan betapa kerasnya putri mereka bekerja untuk menjadi seorang dokter, meski berasal dari latar belakang sederhana.
"Orang-orang akan berkata, 'Anda tidak bisa menjadikan putri Anda seorang dokter'. Namun, putri saya membuktikan semua orang salah dan diterima di perguruan tinggi kedokteran yang dikelola pemerintah," ceritanya sambil menangis.
ADVERTISEMENT
Ibunya menambahkan, putrinya selalu bermimpi ingin meraih medali emas dalam studinya dan merawat keluarga mereka.
"Dia menulis bahwa dia ingin memenangkan medali emas untuk gelar kedokterannya. Dia ingin menjalani kehidupan yang baik dan merawat kami juga," ungkap ibu korban kepada BBC.
Para dokter meneriakkan slogan-slogan saat protes menuntut keadilan menyusul pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter di sebuah rumah sakit di Kolkata, New Delhi, India, Senin (19/8/2024). Foto: Adnan Abidi/ REUTERS
Kini mereka menuntut hukuman berat bagi pelaku dan berharap keadilan bisa ditegakkan.
"Kami ingin pelaku dihukum seberat-beratnya," ujar sang ayah.
"Negara bagian kami, negara kami, dan seluruh dunia menuntut keadilan bagi putri kami," tegasnya.
Dokter muda perempuan itu diperkosa dan dibunuh saat bertugas malam di sebuah rumah sakit pada 9 Agustus lalu.
Insiden ini menambah panjang daftar kekerasan terhadap perempuan di India, dan telah memicu tuntutan keadilan dari masyarakat luas.
ADVERTISEMENT
Protes meluas ke berbagai kota besar di India, dengan para dokter melakukan aksi mogok nasional sebagai bentuk solidaritas. Mereka menuntut penyelidikan menyeluruh dan perlindungan yang lebih baik bagi tenaga kesehatan, khususnya perempuan, di tempat kerja.