Ayah Pria Bertato Indonesia Pelaku Kerusuhan di AS: Maafkan Anak Saya

4 Juni 2020 14:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Viral pria bertato peta Indonesia ikut unjuk rasa di Amerika Serikat. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Viral pria bertato peta Indonesia ikut unjuk rasa di Amerika Serikat. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Pria bertato peta Indonesia, Rainey Backues, menjadi perbincangan publik setelah fotonya saat ikut demo rusuh di Philadelphia, Amerika Serikat, tersebar. Dalam foto itu, ia terlihat membawa sebuah benda untuk merusak properti.
ADVERTISEMENT
Atas insiden tersebut pihak keluarga yang diwakili oleh ayahnya, Lindy Backues, meminta maaf dan tidak menutupi kejadian itu. Rainey atau Dika diadopsi oleh keluarga Lindy saat mereka tinggal di Indonesia selama 18 tahun. Kala itu usia Dika masih 6 bulan.
Dika kemudian ikut keluarga angkatnya tinggal di Amerika Serikat dan menjadi warga negara di sana. Berdasarkan pengakuan Dika melalui Facebooknya, ia lahir di Pulau Jawa.
Lindy Backues mengatakan, keluarganya siap menerima konsekuensi atas tindakan anaknya.
"Salah satu hobinya si Rainey atau Dika itu adalah fotografi. Dia tidak terlibat dalam kerusuhan atau apa, karena itu bukan niatnya dan minatnya dia," ujar Lindy dengan bahasa Indonesia yang fasih dalam wawancaranya bersama VOA Indonesia, Kamis (4/6).
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, dalam lokasi demonstrasi itu, Dika mengambil sejumlah foto. Kemudian ia bertemu dengan sejumlah orang. Hingga kemudian, emosi Dika tersulut karena pengalaman pribadinya.
"Dika pernah alami oknum-oknum polisi yang pernah agak berlebihan di Philadelphia ini terus terang dia (Dika) bilang emosinya mulai terbawa arus," kata Lindy.
Lebih lanjut, Lindy juga tak membenarkan apa yang dilakukan oleh anaknya. Ia mengakui Dika melakukan hal yang tak baik.
"Kita siap untuk konsekuensinya bukan di Indonesia, karena dia bukan orang Indonesia, dia warga negara Amerika, ini terjadi di sini," tegasnya.
"Jangan salah tafsir bawah dia lakukan lebih dari apa yang dia lakukan, bahwa ada niatnya mencemarkan nama baik Indonesia," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Ditambah, kata Lindy, sejumlah netizen sampai mau 'main hakim sendiri', misalnya dengan berkomentar di media sosial bahwa Dika semestinya dihukum mati. Atas komentar itu, sebagai ayah, ia bertugas untuk membesarkan hati Dika.
"Bukan mau saya kurang baik tapi jangan sampai kita sok suci, sebagian dari tugas saya adalah untuk memang dia diluruskan jalannya, tapi saya menyegarkan dan membesarkan hatinya karena dia agak down sekarang," tambahnya.
Karena telah membawa nama Indonesia, keluarga Lindy siap bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan Dika. Ia juga terbuka akan hal tersebut.
"Karena kami sekeluarga membawa nama Indonesia kami harus bertanggung jawab. Kami tidak bersembunyi, kami tidak menutup, kami manusia yang belum sempurna tolong dimaafkan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT