Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Babak Baru Jampidsus Dikuntit Polisi: Kejagung Benarkan, Polri Belum Klarifikasi
30 Mei 2024 9:00 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Kasus Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah yang dikabarkan dikuntit anggota polisi dari Densus 88 awalnya ramai di media sosial. Febrie disebut-sebut dikuntit dua anggota Densus 88 saat sedang menikmati waktu di sebuah restoran di Cipete, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Peristiwa ini terjadi di tengah Febrie dan tim Pidsus Kejagung mengusut dugaan mega korupsi, yakni tambang Timah yang diduga merugikan negara hingga Rp 271 triliun.
Rupanya, awalnya Polisi Militer (POM) TNI diminta mengawal Febrie atas permintaan Kejaksaan Agung. Tugas itu kemudian membuat Danpuspom TNI Mayor Jenderal TNI Yusri Nuryanto mendapatkan laporan mengenai peristiwa yang dialami Febrie, termasuk soal ia diduga dikuntit di restoran.
“Betul. Pengamanan atas permintaan dari Kejaksaan Agung,” kata Yusri saat dikonfirmasi, Sabtu (25/5).
Momen Kapolri-Jaksa Agung saling rangkul di Istana
Di tengah beredarnya kabar tersebut, pimpinan kedua instansi muncul di publik dan terlihat akur. Jaksa Agung ST Burhanuddin dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, tampak akrab saat menghadiri SPBE Summit dan Peluncuran GovTech Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Senin pagi (27/5).
ADVERTISEMENT
ST Burhanuddin yang sudah lebih dulu datang tampak menyapa sejumlah menteri sebelum duduk di kursi yang sudah disiapkan. Tak lama, Listyo Sigit datang dan menghampiri ST Burhanuddin setelah menyapa sejumlah menteri, dan keduanya berlangkulan.
Keduanya terlihat berbincang sejenak dan saling melemparkan senyum. Kemudian, mereka kembali ke tempat duduk masing-masing karena acara akan segera dimulai.
Setelah acara itu selesai, Menko Polhukam Hadi Tjahjanto, tampak terlihat berjalan keluar istana bersama keduanya. Bahkan, Hadi ikut merangkul ST Burhanuddin dan Listyo Sigit sambil berjalan menuju mobil buggy yang sudah disiapkan.
Dalam kesempatan terpisah, Hadi menilai info soal dugaan penguntitan yang dilakukan oknum Densus 88 ke Jampidsus Febrie adalah kabar simpang siur. Dia menegaskan akan berbicara ke dua lembaga itu atas kabar tersebut.
ADVERTISEMENT
"Ya [jeda panjang], mungkin berita itu simpang siur saja. Tapi yang jelas begini loh kita melihat secara umum aja, aman. Tidak ada apa-apa. Biarlah biar saya nanti yang akan berbicara dengan keduanya," terang Hadi.
Bagi Hadi, yang terpenting adalah menjaga marwah kedua lembaga itu di masyarakat. Dia tidak membenarkan atau membantah adanya peristiwa penguntitan tersebut.
"Yang penting masyarakat itu adalah lihat kedua institusi ini tetap terjaga marwahnya. Gak, gak papa, semuanya aman. Percaya sama saya, nanti kalau ada apa-apa saya akan bicara. Ya," sambungnya.
Muncul desakan dari DPR
Anggota Komisi III DPR, Hinca Pandjaitan, menyebut ia akan mengusulkan agar pimpinan Komisi III memanggil ST Burhanuddin dan Listyo Sigit. Salah satu alasannya, kata Hinca, adalah untuk menjelaskan kabar Jampidsus yang dikuntit Densus 88.
ADVERTISEMENT
Politikus Demokrat ini berharap, masalah ini tidak berlarut-larut.
"Ini berita besar. Publik terkaget. Beragam tafsir dan pandangan di masyarakat. Jadi hiruk pikuk yang tak sehat," kata Hinca.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPR RI, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, juga menyebut pihaknya akan segera memanggil Burhanuddin dan Listyo Sigit agar masyarakat bisa mendengar klarifikasi dari pihak terkait.
Hanya saja, pemanggilan ini masih dalam tahap pembahasan. Meski begitu, Pacul memastikan rapat ini akan dilakukan secara terbuka.
“Ini kan tadi baru dijadwalkan, tapi ini kita kan anggaran ditunggu, jadi kita selesaikan anggaran sambil dilakukan lobi-lobi, rapat konsultasi pimpinan, baru setelah itu kita lakukan rapat secara terbuka,” tuturnya.
Jokowi sudah panggil Jaksa Agung dan Kapolri
Presiden Jokowi mengatakan, dirinya sudah memanggil Jaksa Agung ST Burhanuddin dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo terkait isu Densus 88 yang menguntit Jampidsus Febrie Adriansyah.
ADVERTISEMENT
ST Burhanuddin dan Listyo Sigit hadir di Istana Negara pada Senin (27/5) pagi, dalam peluncuran GovTech Indonesia.
"Sudah saya panggil tadi. [Hasilnya] tanyakan langsung ke Kapolri. Kapolri ada," kata Jokowi usai menghadiri pelantikan pengurus GP Ansor di Istora Senayan, Jakarta.
Kapolri buka suara
Di tengah isu penguntitan itu, Burhanuddin mengunggah foto bersama Listyo Sigit di akun Instagramnya. Menurut Listyo, ia tak ada masalah apa pun dengan Burhanuddin.
"Kan, dengan Pak Jaksa Agung, kan, sudah sama-sama enggak ada masalah," kata Listyo Sigit usai menghadiri pelantikan pengurus GP Ansor periode 2024-2029 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Senin (27/5).
Presiden Jokowi sebelumnya mengaku sudah memanggil Kapolri dan Jaksa Agung dalam menyikapi masalah ini. Terkait arahan dari Jokowi, Listyo Sigit kembali menegaskan tidak ada masalah dengan Kejaksaan Agung.
ADVERTISEMENT
"Sudah enggak ada masalah. Memang enggak ada masalah apa-apa," tegasnya.
Jampidsus perdana muncul
Jampidsus Kejagung, Febrie Ardiansyah, akhirnya muncul di hadapan publik pada Rabu (29/5) lalu saat konferensi pers soal kerugian negara yang ditimbulkan akibat kasus dugaan korupsi PT Timah.
Febrie mengatakan, saat ini masalah tersebut sudah jadi tanggung jawab Jaksa Agung ST Burhanuddin karena bukan lagi masalah pribadi, tapi institusi.
"Ini sudah diambil alih oleh Jaksa Agung. Karena ini juga sudah menjadi urusan kelembagaan sehingga ini harus secara resmi disampaikan," kata Febrie kepada wartawan, Rabu (29/5).
Namun demikian, Febrie enggan bercerita lebih jauh terkait peristiwa yang diduga dialaminya itu. Ia menyerahkan wewenang untuk memberikan penjelasan kepada Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana.
"Nanti setelah ini selesai silakan ditanya ke Kapuspenkum," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Kejagung benarkan
Kejaksaan Agung (Kejagung) membenarkan adanya peristiwa penguntitan yang dilakukan anggota Densus 88 Antiteror Polri terhadap Jampidsus Kejagung, Febrie Ardiansyah. Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana dalam jumpa pers di Kejaksaan Agung, Rabu (29/5) menjelaskan, saat kejadian, pihak pengawalan Febrie langsung mengamankan anggota Densus tersebut.
"Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap yang menguntit, ternyata di dalam HP yang bersangkutan itu ditemukan profiling daripada Pak Jampidsus," beber Ketut.
Dia melanjutkan, anggota Densus itu langsung dibawa ke Gedung Kejaksaan Agung untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Saat ini, anggota Densus itu telah diserahkan ke Biro Paminal Divisi Propam Polri untuk diproses.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, sebuah video yang memperlihatkan sejumlah anggota Brimob Polri konvoi di sekitar Gedung Kejagungviral di media sosial. Dalam video yang beredar, terlihat iring-iringan itu terdiri personel Brimob yang menggunakan beberapa kendaraan taktis (rantis) ditambah sejumlah motor trail.
ADVERTISEMENT
Ketut mengatakan, aksi konvoi ini masih ada kaitannya dengan peristiwa penguntitan Jampidsus Kejagung Febrie Ardiansyah oleh anggota Densus 88 Antiteror Polri.
"Ya, itu rangkaian semuanya yang sudah dilaporkan kepada pimpinan. Pimpinan sudah menyelesaikannya dengan baik. Para Pak Kapolri, dan Pak Jaksa Agung sudah ketemu," kata Ketut.