Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Babak Baru Kasus Kalideres: Keluarga Orang Mampu; Ada Kapur Barus di Mayat
14 November 2022 8:10 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Satu keluarga ditemukan tewas dalam rumah di Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11) malam. Mereka ialah Rudyanto Gunawan (71) kepala rumah tangga, K. Margaretha Gunawan (68) istri, Dian (42) anak perempuan, dan Budyanto Gunawan (68) adik Rudyanto.
ADVERTISEMENT
Polisi hingga kini masih menyelidiki penyebab kematian keempat orang tersebut. Penyidik Polda Metro Jaya bahkan ikut bergabung dengan penyidik Polres Metro Jakarta Barat untuk mengungkap motif kasus itu.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan dalam melakukan penyelidikan pihaknya menggunakan tiga pendekatan, yakni induktif, deduktif serta scientific crime investigation.
"Yang pertama secara induktif, olah TKP sudah dilaksanakan. Kami sedang menunggu hasil dari kedokteran forensik maupun laboratorium forensik mengenai sebab-sebab kematian secara akurat," jelas Hengki.
"Termasuk laboratorium cyber terkait alat bukti elektronik yang kami dapatkan. Kami masih mendalami segala macam kemungkinan sebab dan motif dari kejadian ini," imbuhnya.
Sedangkan secara deduktif, jelas Hengki, adalah dengan pendalaman informasi dari saksi-saksi baru dari tetangga korban, ketua RT setempat, petugas PLN serta kerabat korban.
ADVERTISEMENT
"Namun yang utama secara scientific crime investigation, Tim Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Barat masih terus mendalami dan menanti hasilnya, baik dari kedokteran forensik maupun laboratorium forensik," kata Hengki.
Keluarga Mampu
Hasil laboratorium forensik sementara mengungkap di dalam lambung keempat korban tidak ditemukan nutrisi. Kasus itu memunculkan dugaan korban tewas karena kelaparan. Namun menurut Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi hal itu belum bisa dipastikan.
Keraguan terkait kelaparan menjadi penyebab kematian keluarga itu, juga disampaikan oleh warga sekitar. Sebab keluarga tersebut tinggal di kawasan perumahan kelas menengah yang dirasa masih cukup mampu untuk memenuhi kebutuhan sekadar untuk makan.
Ketua RT 07/15 Perumahan Citra Garden, Tjong Tjie Xian alias Asyung, bahkan dengan tegas mengatakan keluarga tersebut tergolong mampu.
ADVERTISEMENT
"Ya sebenarnya itu tidak benar narasi seperti itu (meninggal karena kelaparan). Intinya semua itu tidak benar, warga pun sempat kaget terkait pemberitaan dan narasi tersebut," kata dia, Minggu (13/11).
"Kenyataannya melihat apa yang ada di kompleks, kondisi rumah sudah jelas ini keluarga mampu, bukan juga tercatat sebagai penerima bantuan sosial," tambahnya.
Keluarga yang Tertutup
Ketua RT 07/15 Perumahan Citra Garden, Tjong Tjie Xian alias Asyung, keluarga yang tewas di Kalideres memiliki sifat tertutup. Mereka jarang berinteraksi dengan warga sekitar bahkan juga ke saudaranya.
Asyung mengaku sudah berupaya untuk membuka komunikasi dengan keluarga tersebut. Tapi sangat sulit diterima.
"Saya sebagai Ketua RT sudah melakukan berbagai cara tentunya untuk saling berkomunikasi, ayo sama-sama kegiatan biar bisa kenal satu sama lain, seperti itu," katanya.
ADVERTISEMENT
"Kalau menyapa ya mengapa orangnya, cuma tertutupnya itu lo. Ketemu orang senyum, manggut, sudah, selesai masuk rumah. Tidak mau berinteraksi," sambungnya.
Asyung mengatakan, upaya-upaya warga untuk berkomunikasi dengan keluarga tersebut sudah terus dilakukan selama bertahun-tahun. Namun, lantaran respons mereka terus-terusan menutup diri, warga lama kelamaan menjadi sungkan dan menganggap bahwa mereka memang sebagai keluarga yang tertutup.
Ada Kapur Barus
Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko menduga korban tidak meninggal dalam waktu bersamaan. Sebab ditemukan bubuk kapur barus di sekitar jasad mereka.
Diduga kapur itu digunakan pertama kali untuk menghindari bau tak sedap dari jenazah Rudyanto yang pertama kali meninggal.
"Korban kan enggak serta merta langsung empat-empatnya meninggal ada proses ya. Berdasarkan informasi dari kepolisian yang pertama meninggal itu bapak [Rudyanto]. Bapaknya meninggal informasi yang saya dapat hanya disikapi dengan hanya ditaburi kapur barus," kata Wali Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko, kepada wartawan di lokasi, Sabtu (12/11).
ADVERTISEMENT
Yang kedua meninggal ialah sang ibu, K. Margaretha Gunawan. Kapur barus diduga kembali digunakan hingga seterusnya.