Babak Baru Kasus Mesum LGBT Nakes dan Pasien Corona di Wisma Atlet

28 Desember 2020 8:02 WIB
Pasien mengintip suasana luar gedung dari balik jendela ruang perawatan di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/11). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pasien mengintip suasana luar gedung dari balik jendela ruang perawatan di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/11). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kasus dugaan LGBT yang melibatkan pasien COVID-19 yang sedang diisolasi di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran dengan seorang perawat memasuki babak baru.
ADVERTISEMENT
Kepolisian kini telah menaikkan kasus ini ke tahap penyidikan. Artinya, dalam waktu dekat akan ada tersangka.
"Pagi tadi sudah gelar perkara dan sudah dinaikkan ke penyidikan, kita harus bergerak cepat karena memang ada barang bukti yang dilakukan penyitaan, untuk ini kita tunggu mudah-mudahan secepatnya kita lakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus memberikan keterangan pers atas gelar perkara kasus kerumunan acara di Petamburan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (10/12). Foto: Rachman/ANTARA FOTO
Kasus ini terkuak dari informasi yang diunggah oleh pasien itu sendiri di akun Twitternya @bottialter.
Dia mengunggah tangkapan layar yang berisi percakapan antara dia dan perawat yang merupakan sesama jenis itu.
Akun @bottialter itu memposting soal kegiatannya berhubungan intim dengan perawat laki-laki yang mengenakan APD di Wisma Atlet. Unggahan percakapan itu berisi waktu dan lokasi janjian keduanya. Bahkan berisi ungkapan vulgar kegiatan mesum mereka.
Ilustrasi LGBT Foto: REUTERS/Marko Djurica

Perawat dan Pasien Corona LGBT Mesum di Toilet Ruang Rawat Wisma Atlet

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto mengatakan tindakan LGBT itu dilakukan di salah satu toilet yang ada di ruang perawatan.
ADVERTISEMENT
"Di salah satu toilet di ruang perawatan di Wisma Atlet," ucap Heru.
Meski begitu Heru belum bisa memberi tahu kapan aksi mesum itu dilakukan keduanya.
"Belum kita ketahui, yang jelas seorang perawat itu menyatakan dia melakukan. Kita akan dalami sudah berapa kali dan berapa lama ia lakukan," kata dia.
Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID19 Wisma Atlet Kemayoran. Jakarta. Foto: Satgas COVID

Polisi Dalami Berapa Kali Pasien dan Perawat LGBT Mesum di Wisma Atlet

Heru Novianto mengatakan, saat ini pihaknya tengah mendalami berapa kali perbuatan asusila itu dilakukan keduanya.
"Kita akan dalami sudah berapa kali dan berapa lama ia lakukan," kata Heru.
Menurut Heru, pihaknya tengah mengumpulkan barang bukti serta memeriksa sejumlah saksi untuk menentukan tersangka dalam kasus ini. Kasus mesum LGBT ini telah dinaikan statusnya ke penyidikan.
ADVERTISEMENT
"Untuk perkembangan berikutnya, kita sedang mengumpulkan saksi-saksi dan bukti-bukti yang ada. Termasuk saksi ahli kita akan tentukan siapa tersangkanya," kata dia.
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto (tengah) saat konferensi pers penangkapan geng motor di Polres Jakarta Pusat, Selasa (18/2). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan

Polisi Tunggu Pasien LGBT Mesum Sembuh dari Corona untuk Diperiksa

Heru mengatakan, pihaknya masih menunggu pasien virus corona yang terlibat skandal LGBT mesum di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, sembuh untuk diperiksa. Sementara perawat yang terlibat mesum sudah dimintai keterangan.
"Pasiennya masih COVID jadi kita belum bisa periksa. Tapi nanti kalau sudah sembuh akan kita periksa," kata Heru.
Namun sejauh ini baik pasien dan perawat tersebut masih berstatus saksi. Namun kasus ini sudah naik ke tahap penyidikan sehingga diperkirakan tak lama lagi akan ada penetapan tersangka.
Suasana di IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Kamis (10/9). Foto: Galih Pradipta/Antara Foto

Persatuan Perawat Kutuk Skandal Mesum LGBT di Wisma Atlet

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mengaku terkejut dengan insiden ini. Ketua PPNI Harif Fadhillah mengutuk perbuatan oknum itu.
"Sejauh ini, kami belum mendapat info ataupun laporan. Namun jika benar kami mengutuk hal tersebut karena sangat mencoreng citra profesi perawat," ujar Harif.
Menurutnya, saat ini para perawat sedang berjuang merawat pasien COVID-19. Dan perbuatan (skandal mesum) tersebut melanggar banyak norma yang seharusnya dipegang perawat.
"Kami persilakan pihak RSD Wisma Atlet dan Kemenkes mengambil tindakan tegas. Organisasi profesi akan menindak lanjuti dari segi etika," tutupnya