Babak Baru Kasus Penyiraman Air Keras ke Pemotor di Bekasi usai Pelaku Ditangkap

14 Desember 2024 8:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Farah Rizka (20) korban penyiraman air keras di Bekasi Utara. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Farah Rizka (20) korban penyiraman air keras di Bekasi Utara. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Seorang perempuan berusia 20 tahun, Farah, disiram air keras oleh seseorang yang diduga kuat mantan kekasihnya, Johan (25), di jalanan kota Bekasi, Jumat (6/12).
ADVERTISEMENT
Isu nya, Johan sakit hati karena Farah rujuk dengan suaminya. Siraman air keras itu membuat Farah luka cukup parah, dari leher, punggung, payudara, hingga paha.
Polisi telah menangkap J pada Kamis (12/12) malam. Bagaimana perkembangan kasusnya?, berikut kumparan rangkum:

Johan Ditangkap di Cibinong

Johan ditangkap di Cibinong, Kabupaten Bogor. Ia diringkus oleh tim gabungan dari Polesk Bekasi Utara dan Polda Metro Jaya.
"(Ditangkap) Tim gabungan Polda (Metro Jaya) dan polsek," ujar Kapolsek Bekasi Utara Yus Jahan, saat dihubungi, Jumat (13/12).
A alias J (25) pelaku penyiraman air keras ke FR (20) di Bekasi Utara. Foto: Dok. Istimewa
Usai menyiram Farah, Johan sendiri sempat menghubunginya lewat video call.
"Sudah pasti si Johan pelakunya? Iya, sudah pasti, karena kemarin video call ke Farah, dia bilang pelaku, minta maaf. 'Maafin gue,' katanye," ujar Sri, ibu Farah.
ADVERTISEMENT

Kesaksian Farah Korban Air Keras Bekasi: Perih, Panas Banget Tidak Berhenti

Farah sendiri mengaku begitu kesakitan usai disiram air panas. Ia mengalami luka bakar yang cukup parah.
Farah sendiri baru selesai mencuci motornya pada Jumat malam itu. Motornya lalu mogok. Saat berhenti, ia melihat sosok Johan di kegelapan.
"Ada di tempat gelap. Saya kira itu cuma membututi saya atau pengin tahu saya sama siapa," ujar Farah.
Farah Rizka (20) korban penyiraman air keras di Bekasi Utara. Foto: Dok. Pribadi
"Tapi pas melewati dia beberapa meter, saya langsung disiram di sebelah kanan belakang," kata Farah.
Farah langsung berhenti. "Sweater saya melepuh, saya turunin ke bawah, saya loncat-loncat minta tolong sama orang," katanya.
Suami Farah sempat berupaya mengejar pelaku tapi tak terkejar. Akhirnya Farah dibawa ke RS Anna menggunakan mobil bak.
Farah menceritakan rasa sakit yang ia alami.
ADVERTISEMENT
"Panas. Saya enggak mengerti panasnya itu panas banget enggak berhenti, enggak kelar-kelar. Panas baru mereda jam duaan (pukul 02.00 WIB—tujuh jam)," ujar Farah.

Farah Korban Air Keras di Bekasi Sempat Diancam Dijadikan 'Agus Sedih'

Johan terindikasi dapat inspirasi dari Agus 'sedih', seorang pria yang juga disiram air keras pada bagian wajahnya, sehingga menyebabkan luka pada matanya. Beberapa kali ia menebar ancaman, untuk membuat Farah seperti si Agus 'sedih'.
“Soalnya sering ngancam juga. Iya sering ngancamnya di chat itu,” ujarnya kepada kumparan, Jumat (13/12).
“Katanya ‘Belum aja, belum kayak si Agus (Sedih)’ gitu,” ucapnya.
Farah awalnya mengira Johan hanya bercanda karena kedekatan Johan dengan suami Farah.
“Namanya saya kira teman suami sering main ke sini gitu ya, (saya) kira gak bakal ngelakuin itu. Tapi ternyata iya ngelakuin,” tuturnya.
ADVERTISEMENT

Tampang Johan, Penyiram Air Keras ke Farah di Bekasi

Pelaku penyiraman air keras di Jalan Perjuangan, Bekasi Utara, Johan (25), telah ditangkap oleh Polsek Bekasi Utara bersama Polda Metro Jaya di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (12/12) malam.
A alias J (25) pelaku penyiraman air keras ke FR (20) di Bekasi Utara. Foto: Dok. Pribadi
Johan, yang menurut korban memiliki nama asli Arju, memakai kaus berwarna hitam dengan tulisan ‘who I am?’ saat ditangkap. Tangannya tampak berada di belakang menandakan ia diborgol.
Saat ditangkap, nampak wajahnya sedang termenung kosong. Ia menatap lurus ke jalanan.
Di sekelilingnya, beberapa orang ikut berfoto dengan pose gembira. Mereka tersenyum lebar, beda dengan Johan yang datar-datar saja.

Penggunaan Air Keras jadi Catatan Polisi: Sudah Ada Imbauannya

Polisi sebetulnya sudah punya imbauan khusus terkait penggunaan bahan kimia berbahaya ini.
Ilustrasi orang membeli air keras di e-commerce. Foto: Darryl Ramadhan/kumparan
“Sudah ada imbauannya dan diawasi terus. Cuma kan namanya orang kan kadang-kadang ya lebih pintar gitu, iya ndak?” kata Yus Jahan, saat dihubungi kumparan, Jumat (13/11).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, soal larangan penggunaan air keras yang berbahaya sudah terus diimbau kepada masyarakat.
“Kalau dulu sih ya waktu zaman saya di reserse narkoba tahun 2021-an pernah diimbau, sering diimbau terus,” ujarnya.