Babak Baru Kisruh TNI AD-Effendi: Dudung Terima Maaf; MKD Kritik Aksi TNI AD

16 September 2022 7:46 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KSAD Dudung Abdurachman hadiri kuliah umum di Universitas Udayana, Denpasar Bali, Kamis (14/4/2022). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
KSAD Dudung Abdurachman hadiri kuliah umum di Universitas Udayana, Denpasar Bali, Kamis (14/4/2022). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Pernyataan anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon soal TNI seperti gerombolan atau ormas menuai kecaman dari sejumlah prajurit TNI. Mereka menyampaikannya melalui berbagai video.
ADVERTISEMENT
Aksi tersebut direspons Effendi dengan meminta maaf kepada TNI. Maafnya itu dijawab oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
"Saya sampaikan bahwa permintaan maaf pak Effendi tadi, dengan lapang dada TNI AD menerimanya," kata Dudung di Jakarta, Kamis (15/9).
Dudung juga meminta jajarannya agar tak lagi membahas hal tersebut. Selain itu, dia mengimbau jajarannya agar lebih dewasa dalam menyikapi masalah tersebut.

TNI AD Solid

Usai berpolemik dengan Effendi, Dudung memastikan TNI AD tetap solid. Menurutnya tidak ada hal-hal yang memprihatinkan di instansinya.
"Kemudian pada kesempatan ini juga saya sampaikan bahwa TNI AD sekarang solid, pada umumnya TNI tidak ada hal-hal yang memprihatinkan, tidak ada," kata Dudung dalam konferensi pers di Mabes TNI AD, Jakarta, Kamis (15/9).
ADVERTISEMENT
Dudung mengatakan setelah peristiwa itu banyak yang menanyakan soal hubungannya dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Dia menjamin, hubungannya dengan Andika baik-baik saja.

Dudung: Wajar Prajurit Sampaikan Ungkapan

Dandim beserta Anggota Kodim Cilegon marah atas pernyataan Anggota Komisi 1 DPR Effendi Simbolon terkait TNI. Foto: Dok. Istimewa
Dudung mengungkapkan wajar prajurit mengekspresikan rasa keprihatinan dan penyesalan terhadap ucapan Effendi karena mereka telah berjuang dan mengabdikan diri untuk negara.
Dudung mengetahui pasti kesulitan yang dialami prajurit TNI selama bertugas di lapangan. Kekurangan logistik dan hal-hal lain yang dirasakan di daerah operasi, membuat Dudung paham alasan prajurit tersebut emosi saat disebut sebagai gerombolan.
"Saya cek dan saya tahu persis bagaimana kondisi mereka. Saya lama di Timor Timur, berpengalaman masalah operasi sehingga saya tahu persis. Nah, hal ini yang kemudian mengakibatkan mereka mendengar berita seperti kemarin wajar-wajar saya seorang prajurit menyampaikan ungkapan, penyesalan, keprihatinan," ujar Dudung dalam jumpa pers di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Kamis (15/9).
ADVERTISEMENT

Dudung Kutip Hadis Nabi

Saat menyatakan menerima permintaan maaf Effendi, Dudung juga mengutip hadis Nabi Muhammad SAW yang berkaitan dengan 0rang-orang merugi. Dia menegaskan, TNI AD sudah biasa dalam menghadapi risiko.
"Hadist nabi mengatakan, Nabi Muhammad mengatakan, orang yang tidak berani mengambil risiko adalah orang-orang yang merugi. TNI AD di lapangan sudah terbiasa menghadapi risiko-risiko itu," kata Dudung di Jakarta, Kamis (15/9).

MKD Minta Dudung Datang ke DPR

KSAD pimpin upacara kenaikan pangkat Pati TNI AD. Foto: TNI AD
Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR berencana akan memanggil KSAD Jenderal Dudung Abdurachman terkait videonya yang meminta para perwira merespons ucapan Effendi Simbolon yang menyebut TNI seperti gerombolan atau ormas.
Anggota MKD Maman Immanulhaq berharap Dudung dapat memenuhi panggilan dan hadir langsung ke DPR. Ia menyebut sebagai seorang pemimpin, Dudung seharusnya bertanggung jawab agar konflik tak semakin luas.
ADVERTISEMENT
"Saya rasa harus datang (Dudung ke DPR). Karena sebagai seorang Jenderal, dia bertanggung jawab agar tidak terjadi konflik yang lebih luas," kata Maman di Gedung DPR, Senayan, Kamis (15/9).

Dudung Siap Datang ke MKD

Dudung merespons permintaan DPR untuk memanggilnya. Dudung dipanggil terkait video perintah kepada prajurit untuk protes terhadap Effendi Simbolon atas pernyataan TNI gerombolan.
Terkait hal itu, Dudung memastikan siap bersedia untuk hadir dalam sidang MKD bila dibutuhkan.
"Dipanggil MKD juga enggak ada masalah. Cuma belum ada panggilannya tuh, belum ada," kata Dudung dalam konferensi pers di Mabes TNI AD, Jakarta, Kamis (15/9).

Dudung: Kalau Effendi Simbolon Mau Datang Saya Terima

KSAD Jenderal Dudung pimpin sertijab 7 pejabat baru TNI AD, Minggu (4/9/2022). Foto: Dok. TNI AD
Dudung mengungkapkan ia belum menerima surat panggilan dari Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR terkait polemiknya dengan anggota DPR Effendi Simbolon. Namun ia mempersilakan jika Effendi mau menemuinya secara langsung.
ADVERTISEMENT
"Wah, saya mau ketemu boleh kapan saja. Pak Effendi mau datang silakan, kita enggak ada masalah, dipanggil MKD juga enggak ada masalah," ujar Jenderal Dudung dalam jumpa pers di Mabes TNI AD, Kamis (15/9).

Anggota DPR Punya Hak Imunitas

Maman Imanulhaq, anggota MKD menerima pengaduan laporan dari ormas terkait polemik gerombolan Effendi Simbolon, Kamis (15/9/2022). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Anggota Mahkamah Dewan Kehormatan (MKD) DPR, Maman Immanulhaq, menyoroti gaya prajurit TNI yang ramai-ramai mengecam pernyataan anggota DPR yang disampaikan dalam forum resmi.
Maman mengatakan arahan Dudung yang menimbulkan reaksi dari para perwira TNI AD sebenarnya membuat tak nyaman.
"Ada video viral teman-teman Kodim dan sebagainya, ini kan tentu sangat tidak nyaman, bagaimana TNI tiba-tiba bereaksi seperti itu," kata Maman di Gedung DPR, Senayan, Kamis (15/9).
Politikus PKB ini menyebut sebenarnya respons dari TNI AD tak perlu terjadi karena anggota DPR memiliki hak imunitas. Terlebih kata dia, video Dudung itu justru menimbulkan kontroversi antara TNI dan DPR.
ADVERTISEMENT
"Tidak boleh terjadi. DPR punya hak imunitas, tidak perlu lalu ditanggapi dengan cara seolah-olah menyebarkan seperti itu sehingga ada kontroversi antara TNI dengan DPR," kata Maman.