Badai Gabrielle Hantam Selandia Baru, 6400 Orang Hilang

20 Februari 2023 13:48 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pepohonan yang rusak akibat angin kencang selama badai tropis Gabrielle di hutan pinus komersial di Tongariro, Selandia Baru, pada Selasa (14/2/2023). Foto: Marty Melville/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pepohonan yang rusak akibat angin kencang selama badai tropis Gabrielle di hutan pinus komersial di Tongariro, Selandia Baru, pada Selasa (14/2/2023). Foto: Marty Melville/AFP
ADVERTISEMENT
Sebanyak 11 orang tewas dan ribuan lainnya hilang di Selandia Baru. Bencana tersebut disebabkan hantaman Badai Gabrielle di North Island pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Badai Gabrielle telah menyebabkan kehancuran besar di Negeri Kiwi. Perdana Menteri Chris Hipkins menyebut Badai Gabriella sebagai bencana alam terbesar di Selandia Baru pada abad ini.
Pemandangan kerusakan akibat banjir akibat topan Gabrielle di Teluk Hawke, Selandia Baru, Rabu (15/2/2023). Foto: Angkatan Pertahanan Selandia Baru/Handout via REUTERS
"Bertambahnya korban jiwa sangat mungkin terjadi karena 6400 masih hilang," ucap Hipkins seperti dikutip dari Al-Jazeera.
"Saat ini hidup sudah terbalik dan pemulihan adalah gunung terjal yang ada di depan," sambung dia.
Hipkins menambahkan kini warga Selandia Baru masih menghadapi gangguan telekomunikasi. Warga juga mengalami kekurangan air.
Tak hanya itu, Hipkins mengaku beberapa ruas jalan masih rusak. Akibatnya jalur di berbagai area terbatas aksesnya.
"Rantai pasokan terganggu, menyebabkan masalah pada pemindahan barang. Tanaman juga mengalami kerusakan dan 28 ribu rumah mengalami pemadaman listrik," kata Hipkins.
ADVERTISEMENT
Pekan lalu Hipkins memperingatkan, pemulihan agar memakan waktu lama. Pemulihan listrik di beberapa area bahkan tidak bisa selesai dalam beberapa pekan.
Pembersihan sisa-sisa badai juga akan memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan.