Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Badai Monsun dan Sambaran Petir Hantam India, 26 Orang Tewas
20 Juni 2022 17:32 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sedikitnya 26 orang tewas akibat banjir monsun dan sembaran petir di India pada Senin (20/6/2022). Sementara itu di India dan negara tetangga Bangladesh, jutaan orang lainnya dikabarkan terlantar.
ADVERTISEMENT
Seluruh 26 korban tewas pada hari ini berasal dari dua negara bagian yakni Assam dan Bihar.
"Di negara bagian Assam, India timur laut, tiga orang tewas akibat tanah longsor sementara enam lainnya tewas akibat banjir," kata otoritas penanggulangan bencana, dikutip dari AFP.
"Di negara bagian Bihar timur, petir yang dipicu oleh badai menewaskan sedikitnya 17 orang," kata menteri penanggulangan bencana Bihar Renu Devi.
Badai Monsun telah melanda negara Asia Selatan itu sejak beberapa pekan terakhir. Assam sendiri telah mengalami banjir parah. Sedikitnya 5.140 desa di 33 distrik negara bagian itu terendam oleh gelombang air. Lebih dari 100.000 penduduk desa berlindung di tempat pengungsian.
Assam pertama kali dilanda banjir pada April lalu ketika hujan pra-musim tiba. Saat itu, hujan telah yang menewaskan 44 orang.
ADVERTISEMENT
Banjir baru surut setelah beberapa pekan kemudian. Namun naik kembali pada Juni di awal musim hujan tahunan. Sejauh ini korban tewas di Assam telah mencapai 71 orang.
Semantara itu di negara bagian Meghalaya, sedikitnya 16 orang tewas sejak Kamis (16/6/2022) setelah tanah longsor dan aliran sungai menenggelamkan jalan.
Banjir merupakan ancaman biasa di India dan Bangladesh. Namun para ahli mengatakan, perubahan iklim telah meningkatkan frekuensi, keganasan, dan ketidakpastian bagi 1,6 miliar orang di kedua negara itu.
Badai Monsun di Bangladesh
Selain menerjang India, badai monsun juga telah menyebabkan banjir dahsyat di Bangladesh.
"Pada Senin, air banjir secara bertahap surut dari distrik timur laut Sylhet, meskipun jutaan masih terdampar," kata kepala administrator distrik, Mosharraf Hossain.
ADVERTISEMENT
"Tempat pengungsian penuh dengan orang-orang yang terkena dampak. Ada krisis besar makanan dan air minum. Banyak yang takut untuk kembali ke rumah sementara banyak yang kehilangan rumah mereka karena air banjir," kata Hossain.
Saat ini, kondisi di Sylhet sudah berangsur membaik. Namun, air banjir masih bergerak dan menggenangi distrik yang dataranya lebih rendah.
"Air yang surut membanjiri distrik-distrik di hilir di Habiganj dan Brahmanbaria," kata para pejabat.
"Di Distrik Jamalpur, seorang gadis berusia delapan tahun tersapu arus kuat dari halaman belakang rumahnya yang terendam dan kemudian ditemukan tewas," kata petugas polisi, Aminul Islam.
Hujan deras juga berlanjut di Distrik Chittagong Hills tenggara, sehingga menyebabkan genangan air di kota pelabuhan dan memperburuk risiko tanah longsor.
ADVERTISEMENT
Penulis: Sekar Ayu.