Badai Pasir Kiriman dari Mongolia Buat Beijing Menguning

15 Maret 2021 12:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang warga mengendarai sepeda listrik saat badai pasar melanda Beijing, China.  Foto: Tingshu Wang/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang warga mengendarai sepeda listrik saat badai pasar melanda Beijing, China. Foto: Tingshu Wang/REUTERS
ADVERTISEMENT
Ibu kota China, Beijing, pada Senin (15/3/2021) berubah menjadi kuning.
ADVERTISEMENT
Peristiwa tersebut dipicu oleh badai pasir di Mongolia yang terbawa hingga Beijing. Di saat bersamaan tingkat polusi di Beijing naik ke level paling tinggi.
Pengunjung swafoto di Taman Jingshan saat badai pasir melanda Beijing, China. Foto: Tingshu Wang/REUTERS
Penduduk kota Beijing pun harus menggunakan kacamata, masker, dan jaring rambut saat ke luar rumah. Alat-alat tersebut dipakai untuk melindungi diri dari udara berbahaya.
Akibat badai pasir dan polusi tingkat tinggi landmark utama di Beijing Forbidden City ditutup.
Pemerintah kota juga meliburkan sekolah. Seluruh acara olah raga dibatalkan. Warga yang memiliki gangguan pernapasan diminta tetap di rumah.
Seorang wanita berjalan melewati Menara Genderang saat badai pasir melanda Beijing, China. Foto: Thomas Peter/REUTERS
Beberapa warga Beijing menyampaikan keluhannya atas badai pasir. Salah satu pengguna media sosial, Weibo, bahkan menyebut kondisi seperti berada di hari kiamat.
Laporan media Pemerintah China menyebutkan jarak pandang di Beijing pada Senin (15/3/2021) hanya kurang dari 1.000 meter.
Pasangan asal China selama pemotretan pernikahan saat badai pasir melanda Beijing, China. Foto: Tingshu Wang/REUTERS
Sementara itu, informasi mengenai polusi di Beijing telah melewati batas berbahaya disampaikan oleh situs pemantau kualitas udara Aqcin.
ADVERTISEMENT
Mereka menyebut, partikel besar PM 10 di Beijing 20 kali lipat dari batas maksimum yang direkomendasikan WHO.
Sedangkan indeks kualitas udara resmi Beijing menyatakan, pada Senin pagi ini kualitas udara mencapai level maksimum yaitu 500. Sedangkan PM 10 meningkat 8.000 mikrogram per meter kubik di beberapa distrik.
Seorang pengunjung mengambil gambar di Taman Jingshan saat badai pasir melanda Beijing, China. Foto: Tingshu Wang/REUTERS
Pengunjung menggunakan masker wajah saat badai berdiri di atas puncak Taman Jingshan saat badai pasir di Beijing, China. Foto: Tingshu Wang/REUTERS
Badai pasir adalah peristiwa tahunan di Beijing yang terjadi pada Maret dan April.
Kejadian ini dipicu lokasi Beijing yang dekat dengan Gurun Gobi. Keadaan saat ini diperparah dengan penggundulan hutan dan erosi tanah di China bagian utara.