Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Virus corona (COVID-19) yang semula diyakini pemerintah tak masuk Indonesia, ternyata meledak menjadi 27 kasus hingga Selasa (10/3), dengan sumber kontak dan pola penularan berbeda.
ADVERTISEMENT
Menurut data, rentang usia para pasien antara 16-71 tahun. Mereka tak hanya dirawat di Jakarta, tapi juga ada yang di beberapa daerah yang tak disebut pemerintah.
Bagaimana kronologi rilis kasus tersebut?
Pasien pertama virus corona diumumkan langsung Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan pada Senin (2/3), menginfeksi dua orang perempuan 31 tahun dan ibunya 64 tahun.
Keesokan harinya, Jokowi menyebut dua pasien positif corona ini sebagai "kasus 1" dan "kasus 2" (tanpa nol). Tak disebut alasannya, tapi ternyata, penggunaan angka --sebagaimana juga diterapkan negara lain--, karena kemungkinan ada kasus-kasus baru.
Benar, muncul kasus 3, 4, dan seterusnya yang rilisnya tak lagi disampaikan Jokowi. Sejak kasus 3, Presiden Jokowi menunjuk juru bicara khusus penanganan corona dari Kemenkes, Achmad Yurianto.
ADVERTISEMENT
Berikut kronologi rilis kasus positif corona:
2 Maret 2020
Presiden Jokowi mengumumkan kasus pertama corona menginfeksi dua orang yang kemudian disebut kasus 01 dan kasus 02.
6 Maret 2020
Kemenkes mengumumkan dua kasus tambahan positif corona yang disebut kasus 03 dan kasus 04.
8 Maret 2020
Kasus positif corona bertambah lagi. Kali ini 2 orang lagi, sehingga total ada 6 orang positif corona di Indonesia.
9 Maret 2020
Kasus corona tiba-tiba melonjak dari semula 6 kasus menjadi 19 kasus alias bertambah 13 kasus beda satu hari.
Penambahan kasus bukan karena ada yang baru terinfeksi, tapi karena hasil tes di laboratorium Balitbang Kemenkes yang keluar bersamaan.
10 Maret 2020
Data pasien positif corona kembali melonjak bertambah 8 kasus, dari semula 19 kasus, menjadi 27 pasien.
ADVERTISEMENT
Siapa dan Bagaimana Mereka Terinfeksi?
27 Kasus positif corona di Indonesia, bukan disebabkan ada satu kasus positif kemudian menular hingga menjadi 27 kasus. Bukan. Mereka positif corona mayoritas dengan sumber berbeda.
Secara garis besar ada tiga pola berbeda:
ADVERTISEMENT
Berikut dalam infografik:
Data Tak Lengkap
Pemerintah tidak punya patokan jelas soal data apa saja yang boleh diungkap. Dari 5 kali jumpa pers yang menghasilkan 27 kasus, ada yang tak jelas usianya (kasus 03-04), diketahui klasternya tapi tak jelas sumbernya (kasus 05), tak disebutkan rumah sakitnya (selain 01 dan 02, lokasi RS diumumkan RS setempat).
Selain itu, soal identitas pasien, alamat, dan lainnya, sudah disepakati tak diumumkan. Soal asal negara bagi WNA, tak diumumkan karena permintaan kedutaan bersangkutan.
Istilah Berbeda
Sejak jumpa pers Minggu (8/3), jubir penanganan corona, Achmad Yurianto, menambahkan "0" untuk nomor kasus, mulai kasus 5 dan 6 menjadi "05" dan "06". Padahal, kasus 1 sampai kasus 4, tanpa "0" di depannya.
ADVERTISEMENT
Dia tak menjelaskan alasannya. Belakangan diketahui di jumpa pers berikutnya ternyata karena ada tambahan 13 kasus baru.
Istilah berbeda terjadi lagi dalam jumpa pers terakhir, Selasa (10/3) kemarin. Achmad Yurianto mengganti istilah "kasus" dengan "pasien" untuk kasus nomor 20 hingga 27. Belum ada penjelasan.
Berikut rincian 27 kasus positif corona:
ADVERTISEMENT
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 7:43 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini