Bagaimana Asal Mula Gerakan #JulidFiSabilillah Viral di Media Sosial?

1 Desember 2023 13:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pegiat Media Sosial, Erlangga Greschinov, saat program DipTalk kumparan. Foto: Melly Meiliani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pegiat Media Sosial, Erlangga Greschinov, saat program DipTalk kumparan. Foto: Melly Meiliani/kumparan
ADVERTISEMENT
Sosok pelopor gerakan netizen Indonesia anti-Israel #JulidFiSabilillah di platform X, Erlangga Greschinov, mengungkapkan bagaimana asal mula gagasannya ini muncul hingga viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
Aksi netizen Indonesia di X yang menggerakkan #JulidFiSabilillah itu sempat membuat berbagai akun tentara Israeli Defense Forces (IDF) atau zionis Israel penyebar propaganda di media sosial 'ketar-ketir'.
Kepada kumparan, Erlangga Greschinov — akrab disapa Mas Gres, melalui Podcast Diplomatic Talk (DipTalk) yang tayang di Youtube, pada Rabu (29/11) mengaku tidak terpikirkan untuk membuat suatu gerakan besar menentang penjajahan Israel di media sosial.
Tetapi, ketika serangan Hamas terjadi dan Israel memborbardir habis-habisan Jalur Gaza pada 7 Oktober lalu, di TikTok atau Instagram Mas Gres melihat banyak tentara IDF justru 'pamer' atas kerusakan yang mereka buat.
Banyak video beredar di media sosial saat warga Israel secara sengaja pamer memiliki akses listrik dan air tak terbatas, ketika jutaan orang di Jalur Gaza terkepung, kelaparan, kehausan, dan tersiksa.
ADVERTISEMENT
Belum lagi banyaknya propaganda Israel yang memutarbalikkan fakta soal serangan Hamas — yang sebagian besar disebarkan oleh anggota Hasbara (mesin propaganda zionis Israel).
"Pada suatu ketika saya sempat membuat sebuah tweet bahwa isinya bagaimana kalau kita nih coba untuk serang Twitter anggota IDF, nih?" kata Mas Gres.
Pegiat Media Sosial, Erlangga Greschinov, dalam program DipTalk kumparan. Foto: Melly Meiliani/kumparan
"Karena kan mereka sering banget nih update gitu lagi di Gaza nih kita foto-foto gitu kan. Lagi di reruntuhan mereka bikin caption begitu gitu kan. Wah ini kalau di Indonesia kena rujakan banget nih," tambahnya.
Semua gerakan ini, kata Mas Gres, berawal dari utas berisi ide untuk menyerang tentara IDF tanpa terpikirkan akan menjadi sesuatu yang masif. "Itu baru cuma bikin utas ini saja gitu kalau kita — iseng-iseng, awalnya enggak ada kepikiran untuk bakal jadi gerakan besar gitu," ucap Mas Gres.
ADVERTISEMENT
Terlebih, saat itu belum ada netizen Indonesia yang aktif berkomentar di akun media sosial tentara IDF atau zionis. "Cuma ternyata dari utas itu, ternyata banyak loh yang ternyata jadi viral. Sempat juga utas itu di-upload di Instagram kemudian di TikTok," ucap Mas Gres.
"Sehingga akhirnya diminta lagi nih ditagih nih sama netizen 'kak yang lain mana nih? kurang gitu'," sambung dia.

Lantas, mengapa JulidFisabilillah?

Seluruh proses menuju terbentuknya suatu gerakan besar dan julukan #JulidFiSabilillah, menurut Mas Gres, terjadi secara natural. Adapun julukan ini seolah memiliki ritme sama dengan 'jihad fisabilillah' yang biasa digencarkan pejuang atau pembela agama Islam.
"Karena kan ada istilah Jihad Fisabilillah kan gitu, agar rhyme-nya pas gitu lah, mungkin ya sehingga dibuat seperti itu," ujar Mas Gres.
Pegiat Media Sosial, Erlangga Greschinov (tengah), dalam program DipTalk kumparan. Foto: Melly Meiliani/kumparan
Julid, pada gilirannya, diartikan sebagai 'nyinyir' yang biasanya punya konotasi negatif. Namun dalam konteks tersebut digunakan sebagai 'senjata' untuk melawan propaganda Israel dan perjuangan Palestina.
ADVERTISEMENT
"Kita melakukan — membuat berbagai respons negatif gitu di media sosial mereka, kita spamming kalimat-kalimat negatif, dan Fisabilillah maksudnya tuh di jalan Allah," jelas Mas Gres.
"Jadi kita melakukan ini ya tujuannya agar sebagai pembelaan terhadap warga di Palestina dan juga sebagai bentuk kita melawan gitu, melawan okupasi zionis di tanah Palestina," tutup dia.