Bagaimana Cara Menghindari Cacar Monyet? Ini Kata Pakar

25 Mei 2022 15:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gambar mikroskop elektron (EM) menunjukkan partikel virus monkeypox dewasa berbentuk oval serta partikel bulan sabit dan bulat dari virion yang belum matang, diperoleh dari sampel kulit manusia. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Gambar mikroskop elektron (EM) menunjukkan partikel virus monkeypox dewasa berbentuk oval serta partikel bulan sabit dan bulat dari virion yang belum matang, diperoleh dari sampel kulit manusia. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) memberi peringatan bagi para wisatawan untuk meningkatkan langkah pencegahan penyebaran cacar monyet selama melakukan perjalanan.
ADVERTISEMENT
Dalam situsnya, CDC telah mengeluarkan pemberitahuan perjalanan berstatus ‘Peringatan:Level 2’ pada penyebaran kasus cacar monyet ini. Penyebaran kasus cacar monyet telah dilaporkan di Eropa, Amerika Utara dan Australia.
Dikutip dari situs resmi CDC, Rabu (25/5), pihak CDC menyarankan para wisatawan untuk menghindari kontak dekat dengan orang sakit, terutama orang dengan lesi kulit atau genital. Kontak dengan bahan yang digunakan oleh orang sakit atau hewan juga perlu dihindari, seperti pakaian, tempat tidur, atau bahan perawatan kesehatan.
Selain itu, kontak dengan hewan mati maupun hidup seperti mamalia kecil sebaiknya dihindari, termasuk hewan pengerat (tikus, tupai) dan primata non-manusia (monyet, kera).
Dalam mengkonsumsi makanan, CDC menyarankan untuk tidak makan atau menyiapkan daging dari hewan buruan liar ataupun menggunakan produk yang berasal dari hewan liar dari Afrika seperti krim, bedak, dan losion.
ADVERTISEMENT
Para wisatawan juga sebaiknya sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menggunakan pembersih tangan seperti hand sanitizer.
Apabila mengalami ruam baru, sebaiknya segera menghindari kontak dengan orang lain dan segera menelepon fasilitas kesehatan untuk melapor atau berkonsultasi.
Selama beberapa dekade, cacar monyet telah terlihat di wilayah Afrika Tengah dan Barat dan memungkinkan menyebar dari hewan seperti tikus, ke manusia. Namun rantai penularan dari manusia ke manusia yang begitu besar belum pernah terjadi sebelumnya.
Meskipun demikian, pihak CDC juga mengungkapkan bahwa tidak ada satu pun penduduk wilayah Afrika Tengah atau Barat yang dilaporkan terinfeksi cacar monyet.
"Tidak satu pun dari orang yang dilaporkan baru-baru ini yang berada di negara-negara Afrika Tengah atau Barat di mana cacar monyet biasanya terjadi, termasuk Republik Demokratik Kongo dan Nigeria, antara lain," kata CDC dalam pemberitahuan kesehatan perjalanannya.
ADVERTISEMENT
Reporter: Devi Pattricia