Bagaimana Penyakit Langka Membuat Warga AS Telantar di Jakarta

7 September 2018 8:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
George Pritting, warga AS yang telantar di Jakarta karena sakit. (Foto: Prabarini Kartika/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
George Pritting, warga AS yang telantar di Jakarta karena sakit. (Foto: Prabarini Kartika/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Death.”
Satu kalimat itulah yang diucapkan warga Amerika Serikat yang telantar sebatang kara di Indonesia karena sakit keras mengenai keinginannya saat ini. Dia bernama George Pritting.
ADVERTISEMENT
George mengidap penyakit Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) sejak 2013 lalu. Penyakit ini juga diderita fisikawan dunia Stephen Hawking. George mulai mengalami gejala penyakit langka ini ketika sedang berlibur di Indonesia setahun sebelum jatuh sakit.
Penyakit ALS yang diidapnya menggerogoti tubuh George perlahan demi perlahan. Makin lama, dia tidak bisa menggerakkan sekujur tubuhnya, alias lumpuh. Bahkan dia kehilangan kemampuan wicara tahun lalu.
George berkomunikasi menggunakan alfabet dari kepingan Scrabble yang direkat menjadi satu. Membutuhkan waktu yang lama bagi George untuk menyusun kata demi kata dan orang yang diajak berkomunikasinya agar memahami perkataannya.
George Pritting, warga AS yang telantar di Jakarta karena sakit. (Foto: Prabarini Kartika/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
George Pritting, warga AS yang telantar di Jakarta karena sakit. (Foto: Prabarini Kartika/kumparan)
Ketika kumparan menjenguk George di indekosnya di kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan, George hanya bisa tergeletak di tempat tidur. Dia hidup hanya dengan uluran tangan para perawat, sahabat, dan tetangga indekos yang masih bersedia membantu.
ADVERTISEMENT
Meskipun terjebak di negara asing, George tidak mengelak bahwa dia masih memiliki keinginan untuk pulang ke kampung halamannya. Namun, banyak kendala yang menghalanginya.
“(Aku butuh) uang untuk penerbangan medis,” ucap George sambil menunjuk huruf demi huruf yang dirangkai menjadi satu kalimat.
George tidak bisa pulang ke negara asalnya karena tidak mendapatkan bantuan yang layak dari kedutaan AS. Agar dia bisa kembali ke AS, George harus diterbangkan menggunakan pesawat Evakuasi Medik. Biaya yang dibutuhkan pun tidak murah, sekitar ratusan ribu dolar AS, demikian pernyataan George.
Rencana itu gagal lantaran paspor pria berusia 46 tahun itu tertahan di kedutaan dan tidak bisa kembali ke tangannya.
“Kedutaan mengambil pasporku untuk meminjamkan aku uang untuk pengobatan. (Uangnya) habis dalam dua tahun. Sudah tidak punya uang lagi,” kata George.
George Pritting, warga AS yang telantar di Jakarta karena sakit. (Foto: Prabarini Kartika/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
George Pritting, warga AS yang telantar di Jakarta karena sakit. (Foto: Prabarini Kartika/kumparan)
Menurut pengakuan George, pihak kedutaan membuatkan dia sebuah situs bernama georgepritting.info, yang menceritakan kondisinya saat ini. Akan tetapi, situs tersebut tidak pernah diperbarui sejak 23 April 2017.
ADVERTISEMENT
Dalam situs tersebut, kata George, ada banyak kebohongan yang dibuat oleh pihak kedutaan. “Kedutaan selalu membuat alasan agar aku tidak bisa pulang,” ungkapnya.
“Mereka menunggu aku untuk mati,” sambung George.
Telantar di Indonesia juga membuat George kehilangan pekerjaannya. George tidak bekerja lagi di mantan perusahaannya sejak kontraknya habis.
“Mereka cuma menggajiku setengah setiap bulan. Satu tahun cuma digaji setengah,” katanya.
Suasana di kamar kost George Pritting, warga AS yang telantar di Jakarta karena sakit. (Foto: Prabarini Kartika/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di kamar kost George Pritting, warga AS yang telantar di Jakarta karena sakit. (Foto: Prabarini Kartika/kumparan)
Selain itu, istrinya yang merupakan warga negara Indonesia juga telah meninggalkannya lima tahun lalu. Tepat saat kondisi George mulai memburuk.
“Istriku meninggalkanku. Aku punya anak perempuan. Putraku ada di AS,” ujarnya.
Kini George hidup dibantu oleh dua perawat harian yang menjaganya dari pagi hingga sore hari. Sedangkan malamnya, George ditemani oleh perawat yang sudah menemaninya bertahun-tahun.
Suasana di kamar kost George Pritting, warga AS yang telantar di Jakarta karena sakit. (Foto: Prabarini Kartika/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di kamar kost George Pritting, warga AS yang telantar di Jakarta karena sakit. (Foto: Prabarini Kartika/kumparan)
George nampaknya sangat suka menonton film. Saat kumparan bermain ke sana, George tengah menonton film Hollywood. Facebook menjadi satu-satunya media sosial yang dia punya agar terhubung dengan dunia luar. Dia biasa meminta bantuan kepada teman-temannya lewat status di Facebook.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pria asal Tennessee itu tetap menenggak kopi. Dia menolak minum air putih. Makanan yang harus dicernanya pun harus dihaluskan karena George sudah tidak mampu mengunyah.
Meski memiliki tubuh yang tidak berdaya dan harapan yang dimiliki George untuk pulang sangat tipis, dia tidak sungkan untuk tetap melemparkan senyuman kepada orang-orang yang selalu berada di sisinya.