Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Bahagianya Orang Tua Pemuda di Aceh yang Masuk 4 Besar Lomba Azan di Saudi
4 April 2023 19:18 WIB
·
waktu baca 3 menit![Ekspresi WNI Dhiyauddin saat mengikuti lomba azan 2023 di Arab Saudi. Foto: Dok. Otr ElKalam](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01gx5embq22bddv7yt9dwvw5jf.jpg)
ADVERTISEMENT
Sosok pemuda Aceh Barat, Dhiyauddin, viral dan ramai dibicarakan publik belakangan ini. Ia menjadi satu-satunya WNI dalam perlombaan azan yang digelar pemerintah Arab Saudi bertajuk Otr Elkalam.
ADVERTISEMENT
Saat ini ia masuk babak akhir atau 4 besar. Prestasinya ini mengharumkan nama Indonesia.
Seperti apa sosok Dhiyauddin?
Dhiyauddin merupakan anak dari pasangan Tgk H Nazaruddin Basyah dan Nurwahidah, warga Desa Peunaga Paya, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat. Sang ayah, juga merupakan mantan qori nasional yang berasal dari daerah berjuluk Teuku Umar tersebut.
Bakat sang ayah itulah yang kemudian turun dan mengalir dalam tubuh Dhiyauddin. Sedari kecil, sosoknya memang telah rajin mengaji bahkan mulai menghafal Al-Qur'an.
Pria kelahiran 1989 itu mengenyam pendidikan dasar di SD Peunaga, lalu MTsN Model Meulaboh, dan MAPK Banda Aceh. MAPK adalah kumpulan pelajar berbakat dan berprestasi atau jalur sekolah unggulan.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Aceh, Dhiyauddin langsung terbang ke Kairo, Mesir, untuk mengambil S1 di Kairo, Mesir. Kemudian ia melanjutkan S2 di Malaysia dan saat ini sedang melanjutkan program doktoral di Universitas Malaysia.
Sang ayah, Tgk H Nazaruddin, menceritakan awalnya Dhiyauddin hanya coba-coba dan iseng ingin mendaftarkan diri dalam ajang perlombaan azan di Arab Saudi tersebut. Kala itu sebelum Ramadhan, Dhiyauddin mengirimkan rekaman video dirinya kepada panitia acara.
ADVERTISEMENT
Alhasil ternyata Dhiyauddin lolos dan mendapat undangan dari penyelenggara untuk ikut dalam perlombaan tersebut. Panitia lalu mengirimkan tiket kepada Dhiyauddin untuk terbang ke Arab Saudi.
“Semula ia mengatakan kepada saya keikutsertaannya pada kontes itu hanya sekadar coba-coba dan tidak berharap banyak. Ternyata, alhamdulillah mendapat panggilan untuk tahapan selanjutnya,” kata Tgk Nazaruddin, Selasa (4/4).
Tgk Nazaruddin mengaku tak pernah menyangka sang anak mampu mengikuti ajang perlombaan internasional tersebut.
“Kini ia sudah masuk 4 besar dan akan tampil lagi pada 17 Ramadhan nanti,” sebutnya.
Sang anak, sebut Tgk Nazaruddin, meminta doa dan dukungan kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya Aceh Barat, agar memudahkan jalannya menuju yang terbaik.
Begitu juga dengan dirinya yang berharap Dhiyauddin bisa mengharumkan nama baik Indonesia khususnya Aceh dalam ajang tersebut.
ADVERTISEMENT
“Kita doakan saja semoga ia berhasil,” harapnya.
Sekilas Lomba
Lomba baca Al-Quran dan azan yang diikuti adalah “Otr ElKalam”. Lomba itu antara lain mengedepankan keindahan suara dan langgam yang digunakan.
Tercatat lebih dari 50.000 peserta dari 165 negara di seluruh dunia mendaftar untuk berpartisipasi dalam lomba ini. Pendaftaran dilakukan secara online pada Januari 2023. Pendaftar mengirimkan rekaman suaranya berdasar kategori lomba yang diikuti.
Dari ribuan pendaftar, 50 peserta terbaik dipanggil ke Saudi untuk bertanding langsung, termasuk Dhiyauddin yang menetap di Malaysia bersama anak dan istrinya.
Lomba ini menawarkan hadiah Rp 50 miliar, hadiah terbesar di dunia untuk lomba sejenis.
Hadiah juara pertama kategori lomba membaca Al-Quran sebanyak 3 juta riyal atau sekitar Rp 12 miliar. Juara ke-10 mendapat 80 ribu riyal atau sekitar Rp 325 juta.
ADVERTISEMENT
Untuk lomba azan, juara pertama mendapat 2 juta riyal atau sekitar Rp 8 miliar dan juara ke-10 mendapat 65 ribu riyal atau sekitar Rp 264 juta.
Akankah Dhiyauddin berhasil mengantongi Rp 8 miliar dalam lomba bergengsi ini?