Bahas Krisis Pangan, Ketua Uni Afrika Temui Vladimir Putin di Rusia

3 Juni 2022 15:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Senegal, Macky Sall. Foto: John Wessels/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Senegal, Macky Sall. Foto: John Wessels/AFP
ADVERTISEMENT
Ketua Uni Afrika sekaligus Presiden Senegal, Macky Sall, akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di kota Sochi, Rusia, pada Jumat (3/6/2022) untuk membahas pasokan pangan.
ADVERTISEMENT
Harga sereal di Afrika, benua termiskin di dunia, melonjak karena penurunan ekspor dari Ukraina. Hal ini mempertajam dampak konflik, perubahan iklim, serta memicu kekhawatiran kerusuhan sosial di benua itu.
Pihak kantor pemerintahan Sall mengatakan, kunjungan ini bertujuan untuk membebaskan stok sereal dan pupuk yang diblokade akses pengirimannya dan mempengaruhi negara-negara di Afrika. Selain itu, perbincangan antara kedua pemimpin negara ini diharapkan dapat meredakan konflik Moskow dengan Ukraina.
Diberitakan AFP, Sall akan berkunjung bersama presiden Komisi Uni Afrika. Lawatan ini dijadwalkan setelah Sall menerima undangan dari Presiden Putin sendiri.
Sementara itu, Kremlin mengatakan pembicaraan ini akan membahas masalah interaksi Rusia dengan Uni Afrika, termasuk perluasan dialog politik, kerja sama ekonomi, dan kemanusiaan.
Perempuan Sudan menggendong anaknya. Foto: Reuters/Siegfried Modola
Ukraina dan Rusia adalah pemasok utama gandum dan sereal lainnya ke Afrika, sementara Rusia adalah produsen utama pupuk mereka.
ADVERTISEMENT
Konflik antara kedua negara ini telah menyebabkan harga bahan bakar, biji pangan, dan pupuk meroket di seluruh dunia dalam beberapa bulan terakhir. Perubahan ini sangatlah terasa di negara-negara Afrika.
Bulan lalu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut Afrika menghadapi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat perang. Hal kian menambah kesulitan yang dihadapi benua itu di tengah dampak perubahan iklim dan pandemi virus corona.
Awal pekan ini, Sall mengimbau para pemimpin Uni Eropa untuk membantu meringankan krisis komoditas primer di benuanya.
Dia mengatakan keputusan mereka untuk mengeluarkan bank-bank Rusia dari sistem keuangan SWIFT dapat merusak pasokan makanan ke Afrika.
Krisis air di Afrika. Foto: REUTERS/Feisal Omar
"Kalau sistem SWIFT terganggu, berarti kalau produk ada, pembayaran menjadi rumit, bahkan tidak mungkin," papar Sall, dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, Sall mengakui bahwa blokade Rusia terhadap Odessa telah merugikan ekspor makanan Ukraina. Presiden Senegal ini pun mendukung upaya yang dipimpin PBB untuk membebaskan pelabuhan tersebut.
"Saya ingin mendesak agar masalah ini diperiksa sesegera mungkin oleh menteri kami yang kompeten untuk menemukan solusi yang tepat," sambung dia.
Putin sebelumnya telah mengatakan ia bersedia untuk mencabut blokade pelabuhan Ukraina dan mengupayakan ekspor pangan apabila Barat siap mengangkat sanksi yang dijatuhkan untuk Moskow.
Penulis: Airin Sukono.