Bahaya Semburan Lumpur di Wisata Geologi Blora: Bawa Gas Sulfur

28 Agustus 2020 15:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di lokasi wisata Geologi semburan lumpur di Blora. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di lokasi wisata Geologi semburan lumpur di Blora. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Peristiwa semburan lumpur di kawasan Wisata Geologi Kesongo Kesatuan Pengelolaan Hutan Randublatung, Dukuh Sucen, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, bikin heboh warga sekitar. Letusan berulang kali terjadi dan diduga kuat mengandung gas beracun.
ADVERTISEMENT
Kepala Seksi Energi Cabang Dinas ESDM Kendeng Selatan Provinsi Jawa Tengah, Sinung Sugeng Arianto, menyebut, kawah lumpur yang menyembur ke luar ke permukaan adalah kerak bumi yang diibaratkannya seperti letusan gunung api.
"Perbedaannya, letusan gunung mengeluarkan lahar (magma). Sedangkan Kesongo mengeluarkan lumpur," kata Sinung di Blora, Jumat (28/8).
Sinung mengatakan, berdasar pengamatan sementara, senyawa gas yang dikeluarkan dari lumpur itu mengandung gas metana, gas hidrokarbon, gas sulfur-oksida (belerang).
"Kami belum bisa menemukan secara pasti (gas mana) yang mendominasi, karena tidak membawa gas detector. Cuma mengandalkan indera penciuman," katanya.
Sinung menyebut, lokasi letusan lumpur berada jauh dari permukiman warga.
Gas yang dikeluarkan dari lumpur itu bisa dinetralisasi oleh angin. Sebab, apabila gas sulfur (H2S) dalam konsentrasi tinggi, maka akan berbahaya bagi penduduk.
ADVERTISEMENT
"Karena gas sulfur sifatnya mencemari dan beracun," kata dia.
Letusan lumpur (mud volcano) ini juga menyebabkan belasan kerbau milik warga mati terkubur.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)