Bahaya, Warga Malah Mendatangi Kampung yang Tertutup Abu Letusan Gunung Semeru

5 Desember 2021 11:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga mengamati truk pengangkut pasir yang tertimbun abu Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). Foto: Zabur Karuru/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Warga mengamati truk pengangkut pasir yang tertimbun abu Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). Foto: Zabur Karuru/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Letusan Gunung Semeru membuat sejumlah desa tertutup abu vulkanik. Ini membuat semua warga yang tinggal di sana terpaksa mengungsi.
ADVERTISEMENT
Namun, masih saja ada warga yang nekat datang hanya untuk melihat-lihat. Kondisi ini tentu sangat berbahaya karena status Gunung Semeru masih berstatus waspada.
Warga berdatangan ke Kampung Renteng di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Mereka datang dengan berbagai alasan, mulai mengetahui kondisi keluarga hingga hanya untuk melihat-lihat saja.
"Mulai tadi pagi banyak yang datang. Ada yang melihat-lihat, ada yang ingin tahu kondisi keluarganya," kata Ponijan, warga Kampung Renteng, dikutip dari Antara, Minggu (5/12).
Mengetahui makin banyak warga yang datang, anggota TNI, Polri, dan unsur relawan lain langsung meminta mereka menjauhi lokasi. Sayangnya, imbauan itu tidak didengarkan.
Mereka baru berhamburan lari menjauhi kampung setelah petugas memberi peringatan munculnya asap di Gunung Semeru.
Warga berlarian meninggalkan Kampung Renteng setelah petugas menyampaikan peringatan mengenai munculnya asap di kawasan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Minggu (5/12/2021). Foto: Fiqih Arfani/Antara Foto
Di Kampung Renteng, abu vulkanik Semeru menutupi rumah, pabrik, tempat ibadah, dan kendaraan warga. Setidaknya ada dua truk dan sepeda motor yang tertimbun abu di kampung itu.
ADVERTISEMENT
Hujan abu juga menyebabkan kematian beberapa ternak di Kampung Renteng.
Ponijan mengungkapkan setelah erupsi Gunung Semeru pada Sabtu sore (4/12) ada beberapa warga kampung yang dilaporkan hilang, diduga tertimbun abu.
"Di bawah ini ada rumahnya warga. Yang di ujung itu pabrik tepung. Semuanya tertimbun," katanya sambil menunjuk bangunan-bangunan yang tertutup abu.
Peringatan untuk menjauhi sungai dan menyelamatkan diri apabila terdapat tanda-tanda berbahaya dipasang di dekat sungai di Kampung Renteng. Rambu-rambu jalur evakuasi juga sudah ada di kampung tersebut.
Sejumlah warga kampung terlihat kembali ke rumah untuk mengambil barang-barang mereka, termasuk pakaian, kasur, televisi, meja, dan kursi.
Pada Sabtu sore, Gunung Semeru mengeluarkan asap panas dan menimbulkan hujan abu ke daerah di sekitarnya. Warga yang tinggal di perkampungan di sekitar gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut itu mengungsi untuk menghindari dampak guguran awan panasnya.
ADVERTISEMENT
Akibat kejadian ini, 13 orang meninggal dunia, sedangkan 900 lebih warga mengungsi.