Bahlil Singgung Politikus Tersandung Hukum: Jangan Sakit di Kepala, Garuk Perut

31 Desember 2024 12:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia memberikan keynote speech pada pembukaan Refleksi Akhir Tahun 2024 dan Outlook 2025 di DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (31/12/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia memberikan keynote speech pada pembukaan Refleksi Akhir Tahun 2024 dan Outlook 2025 di DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (31/12/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyinggung dinamika partai politik yang bersinggungan dengan kasus hukum saat diskusi refleksi akhir tahun 2024 dan outlook 2025, di DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Selasa (31/12).
ADVERTISEMENT
Bahlil mengatakan, Partai Golkar juga pernah terseret kasus hukum. Menurutnya, masalah ini menjadi evaluasi.
“Dalam aspek hukum, Partai Golkar dalam beberapa fase dan partai-partai yang lain saya yakin juga pernah mengalami proses hukum,” kata Bahlil.
Bahlil tidak menunjukkan pernyataannya ini secara spesifik untuk tokoh politik tertentu atau partai tertentu.
Ia berpesan kepada siapa saja yang sedang terjerat kasus hukum untuk profesional menghargai proses yang bergulir. Tidak saling menyalahkan.
“Karena itu kita sangat harus menghargai secara baik. Kita serahkan kepada aparat pendidikan hukum untuk melakukan secara profesional,” kata Bahlil.
“Tidak untuk saling kita menyalahkan antara siapa yang benar dan siapa yang salah,” lanjutnya.
Pernyataan Bahlil menjadi menarik sebab saat ini Sekjen PDI-Perjuangan Hasto Kristiyanto tengah terjerat kasus hukum usai ditetapkan sebagai tersangka baru dalam kasus Harun Masiku oleh KPK.
ADVERTISEMENT
Namun saat sesi tanya jawab Bahlil menegaskan ungkapan ini tidak ia berikan secara spesifik untuk mengomentari kasus Hasto.
Sebab, partainya juga tidak bersih dari kader yang terjerat kasus korupsi, salah satunya kasus pemerasan dan gratifikasi yang dilakukan calon Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.
“Teman-teman kan tahu Partai Golkar juga ada kadernya yang kena, mohon maaf ya kami prihatin kami sayang. Kami punya Ketua Golkar di Bengkulu surveinya itu tinggi tapi kemudian terjadi musibah,” kata Bahlil.
“Tapi apa boleh buat? Ini persoalan hukum ya kami hargai proses itu, menghormati,” jelasnya.
Ia mengatakan, di bawah instruksinya, Golkar tunduk pada proses hukum dan tidak menyalahkan siapa-siapa.
“Apa Partai Golkar membawa-bawa siapa, menyalahkan siapa? Kan enggak. Jadi kita berpartai ini juga harus fair, jangan sakitnya di kepala, garuknya di perut,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT