Bahlil soal Presiden Minta Rapatkan Barisan: Nggak Ada Apa-apa

21 April 2025 23:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menjawab pertanyaan wartawan di DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (31/3/2025).  Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menjawab pertanyaan wartawan di DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (31/3/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menanggapi santai kabar soal Presiden Prabowo Subianto yang menelepon Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan meminta agar merapatkan barisan.
ADVERTISEMENT
Bahlil mengatakan, tak ada hal yang luar biasa dari percakapan antara Presiden dan Cak Imin.
“Baik-baik aja, nggak ada apa-apa. Biasa aja. Rapat biasa aja ya,” kata Bahlil saat diwawancarai usai menghadiri pelantikan Pengurus Pusat Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) masa bakti 2024-2029 di Hotel Pullman, Grogol-Petamburan, Jakarta Barat, Senin (21/4).
Menko Pemberdaayn Masyarakat Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyampaikan paparan pada sesi tanya jawab talkshow dengan Ketua OSIS SMA sederajat se-DKJ di Gedung Konvensi TMPN Kalibata, Jakarta, Sabtu (11/01/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Sebelumnya diberitakan, Cak Imin, mengaku sempat ditelepon oleh Presiden, Prabowo Subianto, Minggu (20/4).
Dalam percakapannya, Prabowo meminta kepada para menteri agar solid.
"Tadi Pak Presiden juga menelepon saya menyampaikan selamat halalbihalal hari ini dan meminta kepada sesama menteri untuk terus merapatkan barisan," kata dia.
Hal ini juga ditanggapi oleh Menteri Sekretariat Negara Prasetyo Hadi, ia menjelaskan bahwa yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto adalah hal yang general.
ADVERTISEMENT
Tanggapan senada juga keluar dari Menteri ATR/BPN Nusron Wahid.
“Pak Presiden, kalau menteri harus merapatkan barisan dong dengan Presiden. Masa Menteri enggak boleh merapatkan barisan,” kata Nusron kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (21/4).
“Namanya ya harus kompak merapatkan barisan. Wartawan sama redaktur harus merapatkan barisan kok,” sambungnya.