Bahlil soal Silaturahmi Menteri ke Jokowi: Hari Raya Jangan Jadikan Hari Politik

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti rapat yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/3/2025). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, meminta agar kunjungannya ke kediaman Presiden ke-7 RI Joko Widodo saat momen Idul Fitri tidak dipolitisasi.

Ia menjelaskan momen kunjungan itu murni silaturahmi antara umat muslim. Ia bahkan memboyong keluarganya ketika sowan ke rumah Jokowi di Solo.

“Saya hadir bersama keluarga saya juga melakukan hari raya, pas hari raya ketujuh atau kedelapan waktu itu tidak ada hal-hal yang lain yang ada adalah silaturahmi hari raya yang namanya hari raya, jangan dipolitisir,” kata Bahlil saat konferensi pers di DPP Golkar, Rabu (16/4).

Ia menegaskan bahwa kunjungannya dan beberapa menteri lain ke kediaman Jokowi tidak ada kaitannya dengan manuver politik atau dinamika internal kabinet, apalagi mengenai isu matahari kembar pemerintahan.

“Dan sebagai umat muslim, momen Lebaran itu adalah momen di mana bertemu dan saling memaafkan, saling mendoakan, saling apa ya, membangun hubungan kekerabatan kekeluargaan. Tidak lebih dari itu,” jelasnya.

Bahlil pun meminta agar tidak memandang silaturahmi pada hari raya sebagai agenda politik.

“Ya, nanti tunggu pemilu, pileg, baru ada harinya. Jangan hari raya dijadikan hari politik, enggak ada," ujarnya.

Sebelumnya isu mengenai matahari kembar ini mencuat usai sejumlah menteri Kabinet Merah Putih sowan ke kediaman pribadi Presiden ke-7 RI Joko Widodo di Solo saat momen Lebaran lalu.

Saat itu dua menteri Kabinet Merah Putih yang juga merupakan menteri kabinet Jokowi dulu yakni Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut Jokowi sebagai “bos” dalam kunjungan halal bihalal ke kediaman mantan presiden itu di Solo.