Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Bahlil Tak Ambil Pusing soal Jokowi Masuk Daftar Pemimpin Terkorup Versi OCCRP
3 Januari 2025 17:38 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia berkomentar soal Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) masuk nominasi sebagai tokoh paling korup di dunia versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP—organisasi jurnalisme investigasi dunia). Ia mengaku tak tahu asal usul lembaga tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saya enggak ngerti juga lembaga itu ya. Dan, ya mohon maaf, masa negara kita diatur oleh negara lain, atau lembaga lain, buktinya kan nggak ada," kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (3/1).
Bahlil pun tak ingin ambil pusing mengenai hasil rilis dari lembaga itu. "Sesuatu yang seperti apa yang diberitakan di lembaga OCCRP itu. Jadi, saya nggak terlalu pusinglah dengan itu," ucap dia.
Lebih jauh, Ketua Umum Partai Golkar menegaskan bahwa Jokowi selama menjabat sebagai presiden tidak pernah tersandung kasus apa pun.
"Bahwa Presiden Jokowi, Presiden ketujuh dalam menjalankan pemerintahan kan memang ada kasus apa? Kan enggak ada. Masa tiba-tiba dikasih berita kayak begitu," tandas dia.
Adapun Jokowi masuk ke dalam nominasi pemimpin terkorup dunia versi OCCRP bersama 4 nama lain, yakni Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina dan Konglomerat India Gautam Adani.
ADVERTISEMENT
Laman tersebut tidak memuat data apa pun terkait nama Jokowi. Hanya ada profil dewan juri, semisal Alia Ibrahim, CEO media daraj.com; dan pendiri OCCRP yaitu Paul Radu dan Drew Sullivan.
Presiden Suriah, Bashar al-Assad, menjadi tokoh yang dianugerahi OCCRP sebagai “Person of the Year” dari tokoh-tokoh terkorup serta kejahatan terorganisir selama 2024 ini.
Penjelasan OCCRP
OCCRP kemudian memberikan penjelasan terkait Jokowi yang masuk nominasi. Dalam keterangannya, OCCRP menjelaskan nama-nama nominasi berasal dari usulan masyarakat dunia.
“Hal ini sudah berjalan selama 13 tahun dan diputuskan oleh tim juri yang berasal dari civil society, akademisi, dan jurnalistik, yang semuanya memiliki pengalaman dalam menginvestigasi korupsi dan kejahatan. Kami menerima lebih dari 55 ribu masukan, termasuk tokoh-tokoh politik terkenal bersama tokoh yang tidak begitu dikenal,” kata OCCRP dikutip dari laman resminya, Jumat (3/1).
ADVERTISEMENT
OCCRP menjelaskan pihaknya tidak memiliki kontrol atas tokoh-tokoh yang masuk nominasi karena nama-nama tersebut berasal dari masyarakat.
“Ini termasuk nominasi mantan Presiden Indonesia Joko Widodo, yang dikenal sebagai Jokowi. OCCRP memasukkan para ‘finalis’ yang mendapat dukungan online terbanyak dan memiliki beberapa dasar untuk dimasukkan [dalam nominasi final],” ujarnya.