Bahlil Temui Utusan China, Bahas Kerja Sama Indonesia-BRICS

17 Januari 2025 22:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketum Partai Golkar Bahlil Lahadalia usai pertemuan dengan delegasi Pemerintahan Tiongkok, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Jumat (17/1/2025). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketum Partai Golkar Bahlil Lahadalia usai pertemuan dengan delegasi Pemerintahan Tiongkok, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Jumat (17/1/2025). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengungkap sejumlah pembahasan saat menggelar pertemuan bersama Menteri Departemen Hubungan Internasional Komite Sentral Partai Komunis China (IDCPC) Liu Jianchao, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (17/1).
ADVERTISEMENT
Bahlil menjelaskan dalam pertemuan secara tertutup itu, kedua pihak membahas terkait salah satunya skema kerja sama yang saling menguntungkan usai Indonesia bergabung dalam BRICS—kelompok ekonomi yang diprakarsai aliansi negara Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
“Kita ingin untuk ini dimanfaatkan secara baik dalam rangka kepentingan Indonesia dan kerja sama yang saling menguntungkan antara negara-negara yang tergabung dalam BRICS,” kata Bahlil kepada wartawan usai pertemuan, Jumat (17/1).
Bahlil menyebut bahwa dalam pertemuan selama kurang lebih 2 jam itu, turut dibahas kerja sama antara Indonesia-China terkait investasi, hilirisasi, hingga pertambangan.
“Kami tadi berdiskusi bertukar pandang terkait dengan hilirisasi, tidak hanya di sektor pertambangan, tetapi juga kita mendorong kepada sektor-sektor yang lain seperti perikanan, kehutanan, dan pertanian,” ucapnya.
Perwakilan delegasi pemerintahan Tiongkok, Liu Jianchao, usai pertemuan dengan DPP Partai Golkar, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Jumat (17/1/2025). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
Dalam kesempatan yang sama, Liu mengatakan bahwa Bahlil turut sepakat ihwal pembentukan mekanisme kerja sama antara kedua partai.
ADVERTISEMENT
“Kami sepakat membentuk mekanisme kerja sama dan juga membentuk mekanisme berdialog politik dan melakukan pertukaran pendapat tentang filosofi dan konsep pengelolaan negara,” ucap Liu.
Lebih lanjut, Liu juga berharap agar kerja sama antara Indonesia dan China bisa terus berkembang dengan baik di periode kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto.
Terlebih, lanjut dia, China juga menjadi salah satu mitra dagang terbesar bagi Indonesia selama ini.
"Tiongkok adalah mitra dagang terbesar bagi Indonesia dan destinasi sumber investasi terbesar kedua bagi Indonesia, dan juga salah satu sumber dengan wisatawan yang besar bagi Indonesia," paparnya.
"Kemarin malam saya juga sempat bertemu dengan Yang Mulia Presiden Prabowo. Kami melakukan komunikasi yang baik," imbuh dia.
Liu berharap kedua belah pihak juga bisa terus membantu meningkatkan kerja sama perdagangan investasi, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, hingga mendorong pemasukan ekonomi negara.
ADVERTISEMENT
Ia juga berharap di masa mendatang kunjungan balasan dilakukan oleh Bahlil ke China.
"Pembicaraan kami hari ini sangat sukses dan sangat efektif, dan saya juga harap Bapak Ketua Umum Bahlil juga bisa berkunjung ke Tiongkok atas undangan saya," pungkasnya.