Bak Mario Dandy, Pemain Futsal di Porprov Jatim Tendang Lawan yang Lagi Sujud

20 September 2023 10:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ilustrasi futsal. Foto: matimix/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi futsal. Foto: matimix/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemain futsal tim Kota Malang menendang ke arah kepala lawan yang sedang selebrasi sujud, hingga korban meringkuk memegangi kepala.
ADVERTISEMENT
Ini terjadi di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur di Sidoarjo, Rabu (13/9).
Pelaku langsung diberikan kartu merah oleh wasit. Tindakan pelaku mirip Mario Dandy, terdakwa penganiayaan, saat menendang kepala David Ozora.
"Kejadian itu masih dalam lingkup pertandingan, pihak pengawas dan wasit juga telah melaporkan ke Komisi Disiplin Asosiasi Futsal Jatim," kata Pelatih futsal putra Kabupaten Blitar, Febry Wahyu Wiyono, Selasa (19/9).
"Malamnya, sudah meminta maaf ofisialnya via WA (WhatsApp). Tim kami meraih medali perak setelah di final kalah 6-2 melawan Sidoarjo," ujar Febry.

Penjelasan Tim Futsal Kota Malang

"Kami itu merasa dicurangi mulai match pertama sampai terakhir. Match pertama kami sujud dan dipukuli, baku hantam, saya pisah, masih tetap kena sanksi," kata Ketua Asosiasi Futsal Kota PSSI Kota Malang, Bagus Irmawanto, Selasa (19/9).
ADVERTISEMENT
"Jadi di 8 besar itu pemain kami kena akumulasi kartu 4, 1 cedera setelah dipukul, bahu lepas. Jadi yang absen 5. Kami merasa dicurangi," ujar Bagus.
Bagus melanjutkan, "Akhirnya dengan pemain pas-pasan, kena kartu merah 2, kecapekan lah anak-anak. Namanya emosinya anak-anak labil gimana sih, kemudian pihak lawan memprovokasi kami dengan selebrasi berlebihan hingga akhirnya terjadi itu," ujar Bagus.

Kena Bahu

Menurut Bagus, tendangan itu mengarah ke bahu bukan kepala. "Tapi yang saya sayangkan itu viral nendang kepala. Padahal itu bahu yang ditendang," ujarnya.
"Setelah pertandingan kami meminta maaf ke pelatih blitar dan semuanya. Katanya tidak apa-apa, rivalitas hanya 20x20 menit setelah itu selesai. Dan akhirnya Kabupaten Blitar sampai final," ujar Bagus.
ADVERTISEMENT

Tidak Ada Sanksi, Cuma Pembinaan

"Kami berikan pembinaan lebih kepadanya. Jangan sampai terulang kembali lah, apalagi saat membawa nama Malang. Jadi ini juga pelajaran buat saya juga sebagai ketua AFK Malang," kata Bagus.