Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Bakal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Pete Buttigieg memutuskan mengundurkan diri dari pencalonannya.
ADVERTISEMENT
Buttigieg merupakan kandidat presiden gay pertama di partai besar di AS. Keputusan ini disampaikan Buttigieg pada Senin (2/3) waktu AS.
"Tujuan kami adalah menyatukan AS untuk mengalahkan Donald Trump," sebut Buttigieg seperti dikutip dari AFP.
"Kami harus akui, pada titik ini yang perlu dipertahankan adalah percaya pada tujuan, dan menyingkir untuk membantu partai dan negara kami. Jadi malam ini saya membuat keputusan sulit untuk menunda kampanye saya menjadi presiden," sambung dia.
Bukan cuma karena gay, pencalonan Wali Kota South Bend ini menjadi sorotan tajam publik lantaran usianya. Buttigieg kini berumur 38 tahun atau hanya tiga tahun di atas batas minimum pencalonan Presiden AS.
Untuk merebut tiket capres dari Partai Demokrat Buttigieg berhadapan dengan dua politikus senior, yaitu Joe Biden dan Bernie Sanders yang berumur di atas 70 tahun.
ADVERTISEMENT
Dalam empat tahapan pertama konvensi partai Demokrat, baik kaukus maupun primer, Buttigieg selalu finis di posisi empat teratas.
Sampai saat ini, eks tentara AS tersebut masih menutup rapat alasannya mundur dari konvensi Partai Demokrat.
Beberapa tahun sebelum memutuskan maju dalam konvensi Partai Demokrat, Buttigieg menyimpan dalam-dalam jati dirinya sebagai penyuka sejenis.
"Jika kalian menawari saya pil agar saya bisa 'lurus', saya akan menelannya sebelum kalian memberi saya seteguk air," ucap Buttigieg saat mengakui diri seorang gay.
Setelah pengakuannya tersebut Buttigieg bertemu pasangannya Chasten Glezman. Mereka akhirnya memutuskan untuk menikah pada 2018 lalu dan berkeinginan mempunyai anak.
Walau mengakui gay, media di AS menulis Buttigieg adalah lelaki Midwestren AS tulen, yang saleh dan tradisional.
ADVERTISEMENT
Saat maju pada konvensi Partai Demokrat, Buttigieg kerap mengeluarkan komentar-komentar yang menyerang lawan politiknya, seperti keinginannya memperbaiki demokrasi di AS dan rencana mereformasi konstitusi dan Mahkamah Agung.