Bakamla: Masih Ada 2 Coast Guard China dan 1 Kapal Logistik di Natuna

7 Januari 2020 14:09 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Keamanan Laut  (Kabakamla) Laksamana Madya  (Laksdya)  Achmad Taufieqoerrochman saat mendatangi KPK, Jakarta, Kamis (17/1). Foto: Antara/Reno Esnir
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Keamanan Laut (Kabakamla) Laksamana Madya (Laksdya) Achmad Taufieqoerrochman saat mendatangi KPK, Jakarta, Kamis (17/1). Foto: Antara/Reno Esnir
ADVERTISEMENT
Bakamla dan TNI terus meningkatkan patroli dan siaga tempur di perairan Natuna. Hal ini dilakukan setelah kapal coast guard China memasuki wilayah laut Natuna.
ADVERTISEMENT
Kabakamla Laksdya TNI Achmad Taufiqoerrochman mengatakan saat ini masih ada dua kapal coast guard China yang masih berseliweran di sekitar perairan Natuna. Menurut Taufiq, total ada tiga kapal yang terdiri dua kapal Coast Guard dan satu kapal logistik yang masih berada di perairan Indonesia.
"Yang jelas tadi pagi sudah laporan Menlu bahwa masih ada dua coast guard mereka di sekitar situ. Ada satu di luar, ada dua yang perkuatan di atas, di Nansha. Mungkin akan ada pergantian patroli mereka," ujar Taufiq usai hadiri Rakor bersama Menko Polhukam, Selasa (7/1).
Kepala Badan Keamanan Laut (Kabakamla) Laksamana Madya (Laksdya) Achmad Taufieqoerrochman saat mendatangi KPK, Jakarta, Kamis (17/1). Foto: Antara/Reno Esnir
Kendati demikian, Taufiq belum memastikan apakah ada armada lain di luar dua kapal Coast Guard dan satu kapal lain yang diduga kapal logistik yang saat ini berada di wilayah perairan Natuna. Namun, Taufiq menduga ada penguatan armada yang dilakukan oleh pihak China.
ADVERTISEMENT
"Kalau jumlah di situ tetap, tapi kelihatannya ada perkuatan. Apakah perkuatan itu untuk memperkuat atau mengganti, nanti kita akan lihat. Ada 3 coast guard, 2 di utara. Apakah 2 ditarik masuk, tetap tiga, atau memang ditambah. Ada juga saya lihat mereka menyiapkan kapal logistik," beber Taufiq.
Ilustrasi kapal penjaga pantai China. Foto: AFP/HOANG DINH NAM
Taufiq menegaskan tetap ada komunikasi yang berjalan antara kedua belah pihak sekalipun ada perbedaan paham terkait legalitas kawasan Natuna antara Indonesia dan China. Negosiasi sewajarnya, menurut Taufiq, masih terus dilakukan oleh pihak Indonesia melalui Menteri Luar Negeri.
"Intinya begini, walaupun secara legal, kita tidak mengakui itu, karena kita berdasarkan Unclos, mereka berdasarkan sejarah. Jadi enggak akan ketemu. Tetapi apa pun itu yang ternyata ada di lapangan adalah dia punya klaim di sana. Jadi kalau itu enggak selesai maka sampai kapan pun akan seperti ini," ungkap Taufiq.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak akan menegosiasi garis batas negara. Tapi begini, kita jangan membuat mereka malu mundur. Makanya kemarin saya sampaikan kita harus ngerti perilakunya, ada yang terakhir masalah internal dalam negeri mereka," sambungnya.
Patroli udara di perairan Natuna, Sabtu (4/1). Foto: Dok. Puspen TNI
Untuk mengimbangi armada China, Taufiq memastikan akan segera mengirimkan armada tambahan guna memperkuat pengawasan di sekitar perairan Natuna.
"Kita imbangi mereka, yang jelas saya akan memberangkatkan dua KRI (kapal bakamla) dari Batam," kata Taufiq.