Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Bakamla soal Polemik Pagar Bambu Laut: Tidak Sulit, Robohkan, Cari Orangnya
14 Januari 2025 19:50 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI bicara terkait persoalan pagar laut yang berada di perairan Kabupaten Tangerang, Banten, dan terbaru di Bekasi, Jawa Barat. Ia menilai Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP dapat menuntaskan masalah tersebut.
ADVERTISEMENT
“Saya kira dengan KKP saja bisa selesai. Bisa selesai,” kata Kepala Bakamla RI Laksamana Madya TNI Irvansyah saat memberikan keterangan pers usai menghadiri peringatan HUT Ke-19 Bakamla RI di Taman Proklamasi, Jakarta, dikutip Antara, Selasa (14/1).
Menurut Irvansyah, penyelesaian persoalan pagar laut tersebut tidak terlalu sulit untuk dilakukan, sehingga cukup KKP saja yang menyelesaikannya.
“Itu sebenarnya tidak sulit. Tidak sulit. Tidak perlu ramai-ramai. Cuma pagar, robohkan, cari orangnya biar selesai kan,” jelasnya.
Sementara itu, dia menjelaskan bahwa Bakamla RI tidak memiliki kewenangan dalam permasalahan pagar laut tersebut.
“Bukannya kami tidak mau menindak atau apa gitu, tetapi ini akan melangkahi kewenangan kementerian dan instansi lain. Ada yang lebih berwenang dan punya Undang-undang untuk menegakkan itu,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono menyatakan, pihaknya bakal mencabut pagar laut yang terbentang 30,16 kilometer di perairan Kabupaten Tangerang, Banten, apabila tidak mengantongi izin Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL).
Trenggono di Karawang, Jawa Barat, Kamis (9/1), mengatakan dirinya sudah meminta Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Ditjen PSDKP) untuk melihat langsung ke lokasi, dan melakukan pengecekan terkait pemasangan pagar laut tersebut. Pada hari yang sama, Ditjen PSDKP telah menyegel kegiatan pemagaran laut tersebut.
"Dari siang tadi sampai sore, kami melakukan penyegelan pemagaran laut yang sudah viral ini," kata Dirjen PSDKP KKP Pung Nugroho Saksono, di Tangerang, Banten, Kamis (9/1) malam.
Kemudian, nelayan yang tergabung dalam Jaringan Rakyat Pantura (JRP) Kabupaten Tangerang, Banten, pada Sabtu (11/1), mengeklaim pagar bambu sepanjang 30,16 kilometer yang terbentang di laut pantai utara (Pantura) di daerah itu dibangun sebagai mitigasi bencana tsunami dan abrasi.
ADVERTISEMENT