Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Penghalauan kapal tersebut dilakukan di tengah operasi SAR dan persiapan operasi bantuan penanggulangan gempa di Sulawesi Barat.
"Kejadian tersebut berlangsung pada saat KN Tanjung Datu-301 yang dikomandani oleh Kolonel Bakamla, Arif Rahman, sedang melaksanakan Operasi Keamanan dan Keselamatan Laut Dalam Negeri," ujar Kabag Humas dan Protokol Bakamla RI, Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (17/1).
"Trisula-I/21 mendapatkan informasi pada Jumat (15/1) pukul 15.30 WIB dari Puskodal Bakamla RI perihal keberadaan kapal Pengawas Perikanan Vietnam di sekitar garis batas landas kontinen Indonesia," sambungnya.
Mengetahui ada perlintasan kapal asing di perairan Indonesia, KN Tanjung Datu-301 langsung menuju garis batas landas kontinen Indonesia untuk memeriksa keberadaan kapal.
Selanjutnya sekitar pukul 14.30 WIB, KN Tanjung Datu-301 memanfaatkan peralatan AIS untuk mendeteksi keberadaan kapal Kiem Ngu 215. Kapal itu berada pada jarak 2,5 nm di Selatan garis batas landas kontinen.
ADVERTISEMENT
Sekitar pukul 14.45 WIB, KN Tanjung Datu-301 langsung melakukan kontak radio. Setelah melakukan kontak, awak kapal mengaku tengah mengalami permasalahan mesin.
"Respons kooperatif pun terlihat saat Kapal Kiem Ngu 215 menerima pesan dari KN Tanjung-301 dan didapatkan bahwa benar Kiem Ngu 215 berada di perairan Indonesia dengan alasan adanya kerusakan mesin sejak Kamis (15/1)," ucap Wisnu.
"Kemudian, dengan alasan kerusakan mesin, Kiem Ngu 215 meminta waktu 30 menit untuk mempercepat perbaikan mesin, Selanjutnya akan bergerak ke utara keluar dari perairan Indonesia," lanjut dia.
Untuk meminimalisir perselisihan yang dapat berdampak pada hubungan diplomatik Indonesia-Vietnam, komandan KN Tanjung Datu-301 terus koordinasi melalui kontak radio. Hingga pada akhirnya, kapal asing Vietnam itu dikawal untuk segera meninggalkan lokasi perairan Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Pukul 15.30 WIB kapal Kiem Ngu 215 start mesin dan mulai bergerak menuju utara dengan dibayangi KN Tanjung Datu-301 hingga 3 Nm di utara garis batas landas kontinen," kata Wisnu.
"Kapal Bakamla dalam aksinya ini di-backup oleh KRI Usman Harun yang juga telah memantau keberadaan kapal pengawas perikanan berdasarkan informasi dari Puskodal Koarmada I. Selama operasi ini, kapal TNI AL dan Bakamla RI terus saling bersinergi dengan bertukar informasi tentang posisi dan situasi laut di sekitarnya," tutupnya.