Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Bakti BCA Sokong Konservasi Penyu di Banyuwangi Lewat Inovasi Inkubator Buatan
30 Juli 2024 20:59 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) semakin membuktikan eksistensinya dalam melestarikan penyu lewat Bakti BCA, berkolaborasi dengan yayasan non profit Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF).
ADVERTISEMENT
Bakti BCA mendukung BSTF untuk pembuatan inkubator buatan (intan) box, intan ruang dan sari (save ari-ari) box yang menjadi langkah penting sebelum telur menetas dan penyu dilepas ke laut.
Bakti juga mendukung pelepasan 1.650 tukik (anak penyu) pada Jumat, (26/7/2024) di Pantai So Long Banyuwangi bersama ratusan anak-anak sekolah dasar.
“Mengapa memilih Banyuwangi, karena data menunjukkan 4 dari 7 jenis penyu yang ada di dunia, ada di Banyuwangi yaitu penyu belimbing, penyu lekang seperti yang akan kita lepaskan hari ini, penyu sisik, dan penyu hijau,” terang EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn.
Selain itu, masalah lain yang menjadi perhatian BCA adalah penyusutan keberadaan penyu 30 persen hingga 50 persen di laut dan regenerasi penyu juga lambat karena hanya 1-3 persen dari seluruh total penyu yang dilepas dapat bertahan hidup di laut bebas.
ADVERTISEMENT
“Kita merasa titik ini sangat krusial untuk kita intervensi, kita bekerja sama dengan BSTF yang juga punya passion dan kepedulian yang sama sehingga kita tidak perlu menunggu secara manual telur tersebut menetas,” urai Hera.
Inovasi ruang inkubator buatan BSTF yang dapat menampung 15 ribu telur tersebut memungkinkan suhu dan kelembaban ruangan dapat diatur sedemikian rupa agar peluang hidup telur dan populasi tukik dapat meningkat. Selain tidak memerlukan media pasir, “Intan Ruang” tercatat memiliki rasio keberhasilan penetasan telur penyu yang tinggi sejak digunakan pada Mei 2024, yakni di atas 90%.
BSTF juga mengatur agar telur-telur yang ditampung mayoritas dapat menetas sebagai tukik jantan, dengan tujuan menjaga keseimbangan di laut. Sebabnya,saat ini populasi betina meningkatkan tajam imbas pemanasan global. Dengan pengontrolan populasi, diharapkan keseimbangan populasi penyu dapat tercapai.
ADVERTISEMENT
“Karena setiap 1 betina bisa membutuhkan 4 penyu jantan untuk bisa menghasilkan telur yang banyak,” jelas Hera.
Ke depan, BCA akan terus mendukung teknologi yang diklaim BSTF sebagai inovasi penetasan telur penyu tanpa pasir pertama di dunia tersebut, untuk terus melakukan evaluasi atas keberhasilan dan dampaknya untuk pengembangan fasilitas yang ada.
“Kita akan tetap lanjutkan, konsisten untuk melakukan (mendukung konservasi penyu). Kita akan melihat sebesar apa kita bisa tingkatkan kerja samanya dari segi kualitas, kuantitas dan impact-nya,” tutur Hera.
Sementara itu, Founder BSTF, Wiyanto Haditanojo mengungkap bahwa BCA telah menjadi penyokong terealisasinya intan dan sari box pada tahun 2021 yang penelitiannya telah ia lakukan bersama beberapa pakar sejak tahun 2017.
ADVERTISEMENT
“Terealisasi tahun 2021 dengan adanya dukungan Bakti BCA, saya membuat intan box. Dan pada tahun 2024, saya punya ide untuk membuat intan ruang, ternyata didukung juga oleh Bakti BCA,” ungkap pria yang akrab disapa Wiwid tersebut.
Menurutnya, tanpa dukungan tersebut, konservasi yang ia upayakan tak akan berjalan karena masih minim orang yang peduli dengan keberlangsungan hidup penyu.
“Saya sangat salut dengan BCA yang mau peduli dengan konservasi penyu BSTF ini,” tandasnya.