Balada Nama Munarman FPI di Kaleng Berisikan Peluru di Depok

6 April 2021 8:31 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Munarman di TPU Pondok Rangon. Foto: Ricky Febrian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Munarman di TPU Pondok Rangon. Foto: Ricky Febrian/kumparan
ADVERTISEMENT
Munarman kembali menuai sorotan. Hal ini dipicu namanya tercantum dalam penemuan barang mencurigakan di Limo, Depok.
ADVERTISEMENT
Barang itu berupa kaleng berisi beberapa butir peluru dan ada sebuah kertas putih bertuliskan 'FPI Munarman'. Benda mencurigakan di Jalan Raya Grogol, Minggu (4/4) malam. Tim Gegana langsung dikerahkan ke lokasi.
Kapolres Metro Depok, Kombes Imran Edwin Siregar, mengatakan penemuan ini berawal dari seorang pemilik warung yang melihat benda mencurigakan di belakang warungnya.
Pemilik warung mencurigai benda tersebut dan berusaha memindahkan benda itu.
“Dipindahkan sekitar lima meter dan penemuan awal sekitar pukul 20.00 WIB,” ujar Imran.
Imran memastikan benda mencurigakan tersebut telah diperiksa tim Gegana. Sayangnya, ia belum bisa memastikan isi dari benda mencurigakan tersebut dikarenakan masih diselidiki tim Gegana.
“Tidak dapat memastikan, (karena) Gegana masih melakukan penyelidikan dari barang tersebut,” terang Imran.
Benda mencurigakan yang ditemukan warga di Jalan Raya Grogol, Kecamatan Limo, Kota Depok. Foto: Dok. Istimewa
Namun dilihat sekilas, benda tersebut merupakan kaleng yang terbungkus plastik hitam. Dari pantauan di lapangan, benda mencurigakan itu berisikan sebuah magazine, alat penyimpanan dan pengisian amunisi senapan.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, aparat sempat mengeluarkan beberapa butir peluru. Bahkan, terdapat sebuah kertas putih bertuliskan 'FPI Munarman' yang dibalut ikatan hitam.
Pemilik warung, Taryati menunjukan bungkusan bertuliskan FPI Munarwan di warungnya Jalan Raya Grogol, Kecamatan Limo, Kota Depok. Foto: Dok. Istimewa

Cerita Pemilik Warung Temukan Bungkusan Peluru Bertuliskan FPI Munarman

Salah satu saksi yang melihat benda itu adalah pemilik warung bernama Taryati. Ia merupakan penjual air buah lontar di sekitar jalan tersebut.
Ia menjumpai bungkusan itu sekitar pukul 18.30 WIB Minggu (4/4). Saat itu, ia baru saja merapikan barang karena akan menutup warung.
Taryati menambahkan, bungkusan itu terletak persis di samping warungnya. "Saya lihat ada bungkusan saya pegang berupa kaleng lalu saya goyangkan dan berbunyi," ujar Taryati.
Saat menemukan benda itu, ia mengira paket sepatu yang dibeli secara daring. Akan tetapi, ia curiga karena tidak mungkin barang tersebut dikirim dengan cepat.
ADVERTISEMENT
Ditambah, benda tersebut beratnya lebih dari satu kilogram. Atas temuan itu, ia kemudian melaporkan ke pengurus RT bersama suaminya.
"Saya panggil RT dan barang tersebut dipindahkan pengurus RT ke belakang warung di atas jembatan," paparnya.
Pemilik warung, Taryati menunjukan bungkusan bertuliskan FPI Munarwan di warungnya Jalan Raya Grogol, Kecamatan Limo, Kota Depok. Foto: Dok. Istimewa
Lalu, pengurus RT tersebut membuka bingkisan itu menggunakan sapu karena khawatir barang tersebut berbahaya. Setelah dibuka, bungkusan itu berisi peluru dan benda bertuliskan FPI Munarman.
"Tulisannya FPI Munarman, RT langsung berinisiatif untuk menghubungi Polsek Limo karena mengingat kondisi yang terjadi saat ini," tambahnya.
Sebelum menutup warung pada hari itu, Taryati tak curiga dengan pembeli yang datang ke kiosnya. "Ga tau, kita ya ga was-was namanya orang biasa, beli ya kita ga perhatiin," pungkasnya.
Tim Gegana pun akhirnya dikerahkan untuk menyelidiki penemuan tersebut. Gegana lalu mengamankan bungkusan berupa kaleng tersebut.
Munarman di TPU Pondok Rangon. Foto: Ricky Febrian/kumparan

Reaksi Munarman

Eks Sekum FPI akhirnya buka suara soal penemuan benda mencurigakan itu. Munarman menegaskan tak tahu soal barang mencurigakan itu. Menurutnya, hanya orang bodoh yang menuliskan namanya saat akan menjalankan aksi teror.
ADVERTISEMENT
"Hasbunallah wa nikmal wakiil nikmal mawla wa nikman nashiir. Goblok sekali kalau ada orang mau meneror lalu menuliskan namanya sendiri. Ketololan macam apa lagi yang dipertontonkan kepada rakyat di negeri ini," kata Munarman.
Munarman meminta semua pihak untuk berhenti mengumbar fitnah karena akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Ia pun mengingatkan kasus tewasnya 6 pengawal Habib Rizieq yang sampai saat ini tak kunjung selesai.
"Sudahlah, berhenti memfitnah orang, pertanggungjawabkan saja pembantaian 6 orang yang dibunuh di KM 50. Ini nanti di akhirat akan jadi persoalan besar bagi para pembunuhnya," pungkasnya