Balada Pekerja Komuter Jabodetabek: Pergi Gelap Pulang Gelap, Badan Pegal-pegal

6 Oktober 2024 9:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi KRL. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi KRL. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Riri (21) adalah satu dari 4 juta warga Jabodetabek yang menjalani hari-hari sebagai komuter. Komuter merupakan seseorang yang melakukan pergerakan penduduk harian dengan melewati batas administrasi kabupaten/kota tempat tinggalnya.
ADVERTISEMENT
Mahasiswi asal Tangerang Selatan itu kini magang di Cakung, Jakarta Timur. Sehari-hari, dia berangkat naik KRL sejak pukul 05.00 pagi supaya bisa sampai kantor pukul 07.30 WIB. Begitu pun saat pulang, dia sampai rumah pukul 19.30 WIB setelah jalan pukul 16.30 WIB.
Keadaan Stasiun KRL Sudirman sekitar pukul 6 sore. Dok: Riri.
Total jarak yang dia tempuh selama pulang pergi mencapai 70 km. Sementara itu, total ongkos yang perlu dikeluarkannya mencapai Rp 60 ribu dalam sehari. Rutenya dari Stasiun Rawa Buntu ke Stasiun Buaran. Belum lagi ojek online dari rumah ke stasiun dan dari stasiun ke kantor.
“Jujur, kalau capek, capek, cuma kayaknya cuma minggu-minggu pertama deh tadi, yang Minggu misalnya pas gue on-boarding itu kan kaget banget ya. Dari yang gue liburan, tiba-tiba gue bangun pagi itu kerasa capeknya. Cuman kesini sih, makin kesini nggak kerasa. Ya udah, kayak udah jadi rutinitas aja gitu,” jelas Riri kepada kumparan, Jumat (27/9).
ADVERTISEMENT
Data Pekerja Komuter di Jabodetabek
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, jumlah penduduk yang melakukan komuter di Jabodetabek hampir 4,5 juta penduduk. Angka ini terdiri dari 3,6 juta komuter yang bekerja dan 800 ribu komuter yang bersekolah.
Adapun wilayah dengan persentase komuter terbanyak di Jabodetabek adalah Kota Depok (24,5%) dengan total penduduk yang melakukan perjalanan komuter sebanyak 485.355 orang. Disusul oleh Kota Bekasi (19,2%) dengan total komuter sebanyak 466.260 orang. Wilayah dengan komuter paling sedikit di Jabodetabek adalah Kabupaten Tangerang (9%) yang setara dengan 279.111 orang.
Komuter di Jabodetabek memiliki tujuan yang berbeda-beda untuk sampai di tujuan kegiatannya. Namun, didominasi oleh komuter yang bekerja.
Komuter di Jabodetabek didominasi oleh rentang usia 15 hingga 44 tahun sebanyak 3.178.780 orang. Sisanya adalah komuter berusia di atas 25 tahun. Perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan komuter di Jabodetabek adalah 2:1.
ADVERTISEMENT
Di Jabodetabek, mayoritas komuter menggunakan kendaraan pribadi untuk pulang dan pergi ke tempat aktivitasnya. BPS menyebut bahwa sebanyak 79 persen atau 3,48 juta warga Jabodetabek memilih menggunakan kendaraan pribadi ketimbang transportasi umum.
Sementara itu, komuter yang menggunakan transportasi umum mencapai 19,5 persen atau 861 ribu orang.
Pekerja komuter di Jabodetabek kebanyakan menghabiskan waktu 30 menit hingga 1 jam untuk menuju tempat beraktivitasnya.
Ongkos yang dikeluarkan pekerja komuter tiap harinya dapat diklasifikasikan menjadi 5 kategori. Kategori terbanyak adalah mereka yang mengeluarkan lebih dari Rp 25 ribu per harinya.
Sebanyak 60,2 persen komuter di Jabodetabek menempuh perjalanan kurang dari 20 km dari rumah sampai tempat aktivitasnya. Sisanya harus menempuh lebih dari 20 km untuk sekali perjalanan.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 91,3 persen komuter di Jabodetabek mengeluhkan gangguan kesehatan fisiknya. Kebanyakan komuter mengeluh pegal-pegal dan masuk angin.
Dalam melakukan perjalanan ke tempat aktivitasnya, mayoritas komuter Jabodetabek pernah merasakan ketidaknyamanan. Kebanyakan pernah merasakan kemacetan parah. Sebanyak 2.971.705 komuter pernah merasakan kemacetan parah. Bahkan, 3,8 persen dari total komuter di Jabodetabek pernah mengalami tindak kejahatan dan pelecehan seksual.
Reporter: Aliya R Putri