Balai Kota DKI Pasang Water Mist untuk Atasi Polusi, Pakai 4.800 Liter per Hari

3 September 2023 11:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemasangan water mist di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (1/9/2023).  Foto: Pemprov DKI Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Pemasangan water mist di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (1/9/2023). Foto: Pemprov DKI Jakarta
ADVERTISEMENT
Balai Kota DKI Jakarta telah memasang pompa bertekanan tinggi (water mist generator) buatan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk menekan polusi udara.
ADVERTISEMENT
Upaya ini bagian dari pilot project yang uji cobanya dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI dan PT Pertamina (Persero) pada 27 Agustus lalu di Gedung Kantor Pusat Pertamina, Jakarta Pusat.
Water mist generator dipasang di Balai Kota DKI pada Jumat (1/9) lalu. Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Erni Pelita Fitratunnisa, mengatakan 5-10 liter air per menit disemprotkan oleh alat ini.
“Ini teknologi yang dikembangkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional. Jadi sebenarnya ini sudah pernah diuji coba tahun 2019. Nah, kalau menurut info dari BRIN, ini operasinya sehari dua kali, dengan durasi tiap sesinya selama empat jam dan jeda waktu antar-sesi 30 menit sampai 1 jam,” kata Erni dalam keterangannya dikutip Minggu (3/9).
ADVERTISEMENT
Artinya, air yang dibutuhkan dari penyemprotan per hari atau total 8 jam dapat mencapai 2.400 sampai 4.800 liter. Erni menjelaskan tak ada bahan lain dalam air yang disemprotkan.
Pemasangan water mist di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (1/9/2023). Foto: Pemprov DKI Jakarta
Erni melanjutkan, berdasarkan hasil riset, upaya ini dapat menurunkan kadar polutan PM 2.5 di sekitar area uji. PM 2.5 menjadi jenis partikel yang menjadi acuan ukur negara berpolusi udara tinggi di dunia.
Erni mengimbau kesediaan gedung-gedung tinggi di Jakarta, baik kantor pemerintahan, seperti kantor Wali Kota, rumah sakit umum dan daerah, hingga kantor swasta yang memiliki rooftop dan memungkinkan bisa melakukan hal serupa.
Ia memastikan penyediaan alat penyemprotan itu sedang diupayakan oleh BRIN seiring banyaknya permintaan. “Selain itu harapannya ada peran dari gedung-gedung swasta atau komersial, terutama di kawasan Sudirman dan Thamrin," tambahnya.
Pemasangan water mist di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (1/9/2023). Foto: Pemprov DKI Jakarta
Meski, upaya water mist, kata dia, akan dievaluasi ke depan. Jika nantinya terbukti efektif menurunkan konsentrasi polutan, maka penyemprotan dengan metode water mist akan diteruskan.
ADVERTISEMENT
Mengingat, ada beberapa kriteria yang harus dilakukan para petugas untuk menerapkan metode tersebut. Salah satunya, water mist harus dilakukan dari gedung dengan ketinggian lebih dari 20 meter dan kurang dari 200 meter.
“Kalau kurang dari 20 meter itu tidak efektif dalam menyerap polutan atau membuyarkan polutan yang mencemari lingkungan udara. Kalau lebih dari 200 meter itu harus dikaji, dilakukan uji coba lagi, sepertinya belum pernah dilakukan jadi yang saat ini dilakukan adalah range 20-200 meter,” pungkas dia.
Sebelumnya, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan akan menggencarkan water mist untuk memperbaiki kualitas udara Jakarta. Ada 1.300 gedung yang tengah didata untuk memasang alat buatan BRIN itu.
Meski, alat dibebankan kepada masing-masing gedung. Water mist generator dikenakan seharga Rp 50 juta per unit.
ADVERTISEMENT