Balas Dendam Israel dan AS: Serangan ke Fasilitas Minyak Iran

4 Oktober 2024 10:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
Presiden AS Joe Biden usai memberikan keterangan pers penutupan KTT NATO ke-75 di Walter E. Washington Convention Center di Washington, DC pada 11 Juli 2024. Foto:  SAUL LOEB/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Joe Biden usai memberikan keterangan pers penutupan KTT NATO ke-75 di Walter E. Washington Convention Center di Washington, DC pada 11 Juli 2024. Foto: SAUL LOEB/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Amerika Serikat (AS) merundingkan rencana menyerang fasilitas minyak Iran dengan Israel. Itu merupakan potensi tindakan balasan yang dilakukan Israel dan AS kepada Iran.
ADVERTISEMENT
Pada Selasa (1/10) ini Iran meluncurkan ratusan rudal ke Israel. Tindakan Iran memicu Israel naik pitam dan mengajak AS yang merupakan sekutu dekatnya untuk balas dendam.
AS merespons baik usulan balas dendam. Kamis (3/10) waktu setempat Presiden AS Joe Biden mengakui serangan terhadap fasilitas minyak bisa menjadi opsi balasan terhadap Iran.
"Kami sedang membicarakan itu," kata Biden seperti dikutip dari Reuters.
Biden pun menyebut bahwa belum bisa dipastikan kapan serangan balasan ke Iran diluncurkan.
"Ini tidak akan terjadi pada hari ini," kata dia.
Biden kemudian menambahkan AS tidak akan mendukung segala bentuk serangan Israel jika menyasar fasilitas nuklir Iran.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Dubes Israel untuk PBB Danny Danon menegaskan, mereka punya banyak pilihan perihal bagaimana menyerang Iran.
Presiden Iran yang baru, Masoud Pezeshkian, berpidato di hadapan para hadirin setelah upacara pengambilan sumpah jabatan di parlemen di Teheran, pada 30 Juli 2024. Foto: AFP
Presiden Iran Masoud Pezeshkian merespons ancaman serangan AS dan Israel. Dia menegaskan Iran selalu siap menghadapi ancaman dari dua negara itu.
"Setiap jenis serangan militer, aksi teroris atau melewati batas garis merah kami akan bertemu dengan respons tegas dari angkatan bersenjata kami," ucap Pezeshkian.