Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Balas Dendam, Rusia Usir Diplomat Prancis, Spanyol, dan Italia
19 Mei 2022 11:21 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ini merupakan bentuk pembalasan setelah diplomat mereka dikeluarkan dari sejumlah negara Eropa setelah Rusia melancarkan invasi ke Ukraina.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, mereka telah mengeluarkan 34 karyawan misi diplomatik Prancis di Rusia. Para pegawai itu diberi tenggat waktu dua pekan untuk segera meninggalkan Rusia.
Kemlu Rusia juga mengusir 27 pegawai Kedutaan Spanyol di Moskow. Konsulat Jenderal Spanyol di Saint Petersburg turut dinyatakan sebagai persona non grata. Mereka diberikan waktu tujuh hari untuk meninggalkan Rusia.
Juru Bicara Kemlu Rusia, Maria Zakharova, mengkonfirmasi Rusia juga mengusir 24 diplomat Italia. Tindakan tersebut tidak tertulis dalam pernyataan resmi. Tetapi, informasi ini telah dikonfirmasi oleh Kemlu Italia.
Perdana Menteri Italia, Mario Draghi, mengutuk keputusan Rusia sebagai bentuk tindakan permusuhan. Namun, Draghi mengatakan, saluran diplomatik antara kedua negara harus tetap terbuka.
ADVERTISEMENT
"Ini jelas merupakan tindakan bermusuhan; itu juga merupakan reaksi terhadap pengusiran kami. Yang paling penting adalah bahwa hal itu tidak boleh dengan cara apa pun mengarah pada pengurangan saluran diplomatik karena melalui saluran itulah, bila mungkin, perdamaian di Ukraina akan tercapai. Dan itu pasti yang kami inginkan," tutur Draghi, dikutip dari Al Jazeera.
Rusia menghubungi Duta Besar Prancis untuk Rusia, Pierre Levy, sebelum pengumuman tersebut. Sebab, Prancis mengusir 41 karyawan misi diplomatik Rusia. Kremlin menyebut tindakan itu sebagai keputusan yang provokatif dan tidak beralasan.
Kemlu Prancis membuat kecaman serupa ketika diplomatnya diusir oleh Rusia. Pihaknya menyebut langkah itu sebagai keputusan yang tidak memiliki dasar yang sah.
Prancis mengatakan, pekerjaan diplomat Prancis di Rusia berlangsung sepenuhnya dalam kerangka Konvensi Wina tentang hubungan diplomatik dan konsuler. Sementara itu, Paris mengusir staf Rusia pada April lalu karena mereka dicurigai mata-mata.
Diplomat Rusia juga telah diusir dari Madrid. Rusia lantas menunjukkan kecaman kepada Duta Besar Spanyol, Marcos Gomez Martinez. Rusia mengatakan, pengusiran tersebut akan berdampak negatif pada hubungan kedua negara.
ADVERTISEMENT
Spanyol membalas kritik terhadap langkah Rusia. Mereka mengatakan, keputusan untuk mengusir diplomat Rusia dari Spanyol adalah hal yang tak bisa disamakan dengan keputusan Rusia.
"Pihak berwenang Rusia membenarkan keputusan ini atas dasar timbal balik pengusiran 27 pejabat kedutaan Rusia pada bulan April. Tetapi, pengusiran itu didasarkan pada alasan keamanan yang dibenarkan, yang tidak ada dalam kasus ini," papar Kemlu Spanyol.
Penulis: Airin Sukono.