Bali Siap Buka untuk Turis Asing, Puan Ingatkan Pengawasan Prokes Harus Ketat

Warga memindai kode batang sertifikat vaksin COVID-19 menggunakan aplikasi PeduliLindungi saat berkunjung di Pantai Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (30/9/2021). Foto: Nyoman Hendra Wibowo/Antara Foto

Ketua DPR RI Puan Maharani menyambut baik rencana pembukaan kembali akses Bali bagi wisatawan mancanegara pada 14 Oktober mendatang. Dia berharap pembukaan pintu Bali ini bisa mendatangkan banyak manfaat bagi rakyat setempat.

Namun, Puan mengingatkan agar petugas setempat betul-betul memastikan turis asing menjalani seluruh tahapan dan syarat masuk, khususnya terkait protokol kesehatan. Ia mewanti-wanti jangan sampai kehadiran wisatawan asing memicu banyaknya kasus impor COVID-19.

“Beberapa negara lain juga melakukan hal serupa. Semua tahapan ini harus dijalani sesuai ketentuan sehingga kita bisa menghindari terjadinya imported case, dan warga Bali juga merasa aman dengan kehadiran para wisatawan asing,” kata Puan di Jakarta, Senin (11/10).

Puan mengingatkan, fasilitas protokol kesehatan di Bandara Internasional Ngurah Rai, yang akan menjadi pintu masuk turis asing harus terpenuhi. Selain tes fisik, pemeriksaan dokumen kesehatan hingga keimigrasian juga harus detail dan akurat.

“Saya yakin pemerintah sudah mempersiapkan sebaik-baiknya. Tapi saya mengingatkan agar pengawasan yang ketat selalu dilakukan, termasuk di tempat-tempat wisata,” tegas Puan.

Lebih lanjut, Puan menyoroti bahwa penutupan akses bagi turis asing ke Bali selama pandemi COVID-19 mengakibatkan berbagai jenis usaha yang berafiliasi dengan pariwisata terhenti. Mulai dari perdagangan besar dan eceran, fasilitas akomodasi, makanan-minuman, industri jasa, transportasi, hingga industri pengolahan.

Ketua DPR RI Puan Maharani. Foto: DPR RI

Terhentinya sektor pariwisata membuat ekonomi banyak warga Bali merosot drastis. Sebab itu, Puan juga berharap agar pemerintah mengatur sedemikian rupa supaya pembukaan akses untuk turis asing berdampak besar bagi perekonomian masyarakat Bali, bahkan sampai ke level UMKM.

“Penutupan akses masuk bagi turis asing sekaligus penutupan tempat wisata telah membuat Bali yang menggantungkan perekonomian dari sektor pariwisata, sangat terdampak. Maka rencana dibukanya kembali akses untuk wisman harus membuat ekonomi masyarakat kembali menggeliat,” kata mantan Menko PMK itu.

“Agar UMKM pun kembali bertumbuh, khususnya di sektor pariwisata. Kios-kios di tempat wisata juga kembali hidup. Dengan peningkatan ekonomi rakyat, perekonomian daerah juga akan tumbuh sehingga kesejahteraan akan semakin membaik,” imbuh dia.

Puan yakin, pertumbuhan ekonomi daerah yang baik akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Sehingga pemerintah daerah dan pusat harus bahu membahu mempersiapkan pembukaan kembali sektor pariwisata agar Indonesia tak lagi mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi.

Petugas mengarahkan wisatawan untuk memindai QR Code dengan aplikasi PeduliLindungi sebelum memasuki kawasan wisata Pantai Kuta, Badung, Bali, Minggu (26/9/2021). Foto: Fikri Yusuf/Antara Foto

“Tak hanya untuk memulihkan sektor pariwisata, tetapi juga untuk membangun optimisme UMKM. Saat sektor-sektor perekonomian kembali bergerak, pada akhirnya rakyat yang akan mendapatkan manfaat,” tandas Puan.

Pintu masuk bagi turis asing ke Bali akan dibuka pada 14 Oktober 2021 mendatang. Meski begitu, ada beberapa syarat yang harus diikuti wisatawan mancanegara untuk masuk ke Pulau Dewata.

Beberapa kriteria di antaranya seperti harus sudah vaksin lengkap dan menjalani tes kesehatan, termasuk dinyatakan negatif dari COVID-19. Adapun melakukan karantina selama 5-8 hari dengan biaya sendiri sebelum dapat bebas berwisata di Bali.

===

Ikuti survei kumparan dan menangi e-voucher senilai total Rp3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveinews