Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
29 Ramadhan 1446 HSabtu, 29 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
Bali, telah menjadi destinasi wisata yang termasyhur tak hanya di Indonesia, tapi juga dunia. Namun pandemi corona, memukul telak ekonomi Bali yang sebesar 70 persen mengandalkan sektor pariwisata.
ADVERTISEMENT
Gubernur Bali, Wayan Koster, mengatakan pihaknya tengah memutar otak agar Pulau Dewata tak tergantung dengan pariwisata.
"Kita harus memikirkan sektor lain untuk memperkuat perekonomian di Bali," kata Koster dalam sambutan saat Penyerahan Bantuan Stimulus Usaha Akibat Dampak Covid-19 terhadap Ekonomi/Usaha Koperasi se-Bali, di Kantor Gubernur Bali, Selasa (2/6).
Salah satu sektor yang akan digenjot, kata Koster, yakni kerajinan tangan. Ia berharap kerajinan tangan di Bali bisa lebih berkontribusi, khususnya melalui ekspor.
Ia pun sudah meminta Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki, agar ekspor kerajinan tangan di Bali dipermudah.
Menurut dia, ada banyak negara yang tertarik dengan hasil kerajinan tangan seniman Bali seperti perak, emas, dan patung.
ADVERTISEMENT
Koster juga tengah berupaya menggenjot ekspor di sektor pertanian. Salah satu langkah yang diambil yakni menggenjot produksi buah manggis untuk diekspor ke China.
Koster menyebut, setiap tahun Bali menghasilkan 4-5 ribu ton manggis. Adapun kebutuhan manggis di China sekitar 9 ribu ton. Menurut Koster, manggis Bali menjadi salah satu buah favorit bagi warga China.
Selain buah manggis, Koster berencana mengembangkan ekspor buah naga, salak, dan pisang.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.