Balita di Australia Meninggal Usai Telan Bola Bekel

2 Maret 2018 16:40 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alby Davis meninggal usai telan bola bekel (Foto: IG. @the.small.folk)
zoom-in-whitePerbesar
Alby Davis meninggal usai telan bola bekel (Foto: IG. @the.small.folk)
ADVERTISEMENT
Alby Davis, balita berusia tiga tahun asal Tasmania, Australia dikabarkan meninggal usai menelan bola bekel, pada Senin (26/2) lalu, sekitar pukul 2 sore waktu setempat. Peristiwa itu bermula saat Davis sedang bermain kotak pesta berisi bola bekel, yang rencananya akan digunakan untuk perayaan hari ulang tahunnya ke-4 pada minggu yang akan datang.
ADVERTISEMENT
Dengan polosnya, bola yang terbuat dari karet itu ditelan oleh Davis hingga membuatnya tersedak di tenggorokan. Mengetahui hal tersebut, sang ibu, Anna, yang saat itu sedang mengandung langsung bergegas menolong putra tercintanya itu.
Dilansir news.com.au, Jumat (2/3), bola yang menyangkut di tenggerokan Davis membuatnya sulit bernapas.
Anna berusaha semaksimal mungkin membantu mengeluarkan bola bekel itu dari mulut Davis. Namun sayang, usahanya sia-sia karena selang beberapa detik kemudian, sang anak harus menghembuskan napas terakhir dalam pelukannya.
Peristiwa tersebut tentunya membuat Anna larut dalam kesedihan. Keesokan harinya, tepatnya pada Selasa (27/2) ia membagikan foto, yang lengkap dengan keterangan bertuliskan kisah kepergian anaknya itu melalui akun Instagramnya @the.small.folk.
"Kemarin sore, Alby, laki-laki kami yang manis telah dipanggil sang pencipta. Menit berlalu seperti jam dan lubang menganga dalam hidup dan hati kita benar-benar tidak bisa dipahami," tulis Anna dalam keterangan foto.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, unggahan tersebut telah mendapat like sebanyak 39.669 orang dan dibanjiri 10.253 komentar warganet.
Menanggapi peristiwa tragis tersebut, pihak berwenang pun menyelidiki kasus kematian Davis. "Sebuah penyelidikan dilakukan pada Senin. Masalah ini masih berlangsung, namun tidak ada informasi lebih lanjut yang bisa dirilis pada tahap ini," kata salah satu penyelidik.
Selain itu, sebuah situs web GoFundMe turut membuka bantuan untuk Anna dan keluarga atas kematian anaknya. Anna merupakan wiraswasta sedangkan suaminya yang bernama Simon adalah seorang guru honorer.
Tak disangka, bantuan melalui situs web tersebut berhasil mengumpulkan lebih dari AUD 194.000 atau setara Rp 206 juta. Bantuan tersebut bertujuan untuk menutupi kebutuhan pemakaman Davis dan menunjukkan rasa belasungkawa mereka terhadap Anna.
ADVERTISEMENT
"Saya bahkan tidak bisa membayangkan apa yang sedang Anna alami saat ini. Doaku ada bersamamu," tulis salah satu warganet dalam situs bantuan tersebut.
"Wajah yang tak akan bisa terlupakan, mengirimkan semua cinta, kekuatan dan doa untuk Anda," tambah yang lain.
Tak hanya itu, salah satu tetanga Anna pun masih tak menyangka jika Davis harus kehilangan nyawanya di usia yang masih balita.
Mengetahui banyak mendapat dukungan, doa, dan tentunya sumbangan yang diberikan oleh masyarakat kepadanya, Anna tak lupa mengucapkan banyak terima kasih melalui akun Instagramnya.
"Tidak ada kata-kata yang bisa mengungkapkan rasa syukur atas curahan cinta yang telah kita terima, sejak mimpi terburuk kita menjadi kenyataan. Selama masa kesedihan yang luar biasa ini, pikiran, doa, simpati dan air mata telah menyelimuti kita. Tidak akan pernah cukup berterima kasih atas kemurahan hati dan dukungan Anda yang luar biasa," tulis Anna dalam keterangan foto.
ADVERTISEMENT