Balita di Samarinda yang Positif Sabu Kini Dipantau Ketat

Balita yang positif sabu-sabu. Dok: Ist.

Balita di Samarinda yang positif sabu-sabu sedang dalam pengawasan ketat, utamanya soal dampak sabu terhadap tubuhnya.

"Dampak jangka panjang, fisik-mental. Bisa ada gangguan mental, perilaku juga bisa. Penyakit-penyakit menyerta, saraf pusat, otak," kata Dokter Rehabilitasi BNN Tanah Merah, Murdiansyah, Selasa (13/6).

Bagaimana dengan kondisi balita tersebut?

"Kami sudah pemeriksaan awal, nanti pemeriksaan lebih lanjut baru bisa kita simpulkan," kata Murdiansyah.

Murdiansyah menyebut, bahwa timnya masih perlu data-data dukungan yang lain.

Balita tersebut adalah laki-laki berusia 3 tahun, positif sabu-sabu usai meminum air putih di rumah tetangganya.

Akibatnya, anak tersebut jadi hiperaktif, tidak bisa tidur—sudah 2 hari 2 malam tidak tidur, gelisah, hingga bercucuran keringat bau.

Ternyata, air putih itu diberikan lewat botol air mineral yang sebelumnya telah dipakai untuk mengonsumsi sabu.

Tetangga itu—dan seorang temannya—telah ditahan sebagai tersangka pengguna narkoba.