Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Balon Mata-mata China Diduga Diterbangkan ke Wilayah Udara Jepang
15 Februari 2023 10:55 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Balon mata-mata China diduga masuk ke wilayah udara Jepang. Tindakan itu memicu kecaman dari Jepang.
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertahanan Jepang dalam pernyataan pada Selasa (14/2) menyampaikan laporan itu, berdasarkan sejumlah analisa yang mereka lakukan. Mereka menduga beberapa objek, yang diduga balon udara China, masuk ke dalam wilayah udaranya selama beberapa tahun.
"Setelah analisa mendalam mengenai objek berbentuk balon yang teridentifikasi berada di wilayah udara Jepang, termasuk pada November 2019, Juni 2020, dan September 2021, kami menyimpulkan kuat dugaan balon-balon pengintai tak berawak diterbangkan dari China," ucap Kemhan Jepang seperti dikutip dari AFP.
Jepang meminta Pemerintah China segera mengkonfirmasi fakta temuannya. Mereka juga menuntut agar peristiwa serupa tidak terulang di masa depan.
"Pelanggaran wilayah udara oleh balon tak berawak dan cara-cara lainnya sama sekali tidak bisa diterima," kata Kemhan Jepang.
ADVERTISEMENT
Analisa Jepang dimulai pada pekan. Pemicu tindakan itu adalah penemuan beberapa balon mata-mata AS di berbagai wilayah di Amerika Serikat (AS).
Akibat peristiwa balon pengintai, hubungan AS dan China memanas. AS kemudian memperketat deteksi keamanan.
Presiden AS Joe Biden kemudian memerintahkan untuk menembak jatuh objek mencurigakan seperti balon udara. Pada pekan ini tiga balon mata-mata diduga dari China ditembak AS.
Balon pertama berada di Alaska, balon kedua terlihat di perbatasan Kanada. Sedangkan balon terakhir terbang di atas Danau Huron di Negara Bagian Michigan.
Atas tuduhan AS dan negara-negara sekutunya, China merespons keras. Beijing malah balik menuduh AS berulang kali menerbangkan balon pengintai ke wilayah udaranya.
"Bukan hal aneh bagi AS untuk masuk ke wilayah udara negara lain dengan ilegal," kata jubir Kemlu China Wang Wenbin.
ADVERTISEMENT
Live Update