Balon Udara Ganggu Penerbangan Mudik di Semarang, AirNav Keluarkan Peringatan

29 April 2022 14:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga menyaksikan penerbangan balon udara di lapangan desa Kembaran, Kalikajar, Wonosobo, Jateng, Rabu (19/5/2021). Foto: Anis Efizudin/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga menyaksikan penerbangan balon udara di lapangan desa Kembaran, Kalikajar, Wonosobo, Jateng, Rabu (19/5/2021). Foto: Anis Efizudin/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Tradisi balon udara yang membahayakan jalur penerbangan muncul di udara Semarang. Padahal, saat ini penerbangan sedang tinggi-tingginya lantaran arus mudik lebaran 2022.
ADVERTISEMENT
AirNav menerima laporan munculnya balon udara di sekitar jalur penerbangan Jakarta-Semarang. Balon udara tersebut terlihat seorang pilot Batik Air yang hendak landing di Semarang pada Jumat (29/4) pukul 09.49 WIB.
Berdasarkan laporan dari AirNav Semarang, balon udara dengan dimensi 1,5 meter terlihat di ketinggian di atas 13.000 kaki. Balon udara tersebut bergerak dari timur menuju barat.
AirNav juga menerima laporan akan adanya pelepasan balon udara di sekitar Pekalongan pada Jumat, 29 April hingga 31 Mei. Sehingga AirNav menerbitkan NOTAM (Notice to Airmen) dan meminta para pilot yang melintas jalur tersebut agar berhati-hati.
"AirNav sudah menerbitkan NOTAM peringatkan seluruh penerbangan nasional maupun internasional yang melintas Indonesia untuk mewaspadai dan melaporkan jika ada balon besar diterbangkan lepas tanpa kendali. NOTAM Berlaku 29 April sampai 31 Mei 2022," ujar AirNav dalam keterangannya, Jumat (29/4).
Ilustrasi pesawat tengah terbang Foto: Shutter Stock
Tradisi balon udara jelang dan setelah lebaran memang kerap dilakukan di Jawa Tengah. Padahal hal tersebut membahayakan penerbangan.
ADVERTISEMENT
Kemenhub menyatakan balon udara bisa menutupi bagian depan pesawat atau pandangan pilot, sehingga pilot kesulitan mendapatkan visual guidance pendaratan.
Apabila balon tersangkut di bagian sayap dan ekor pesawat, akan berdampak kepada kontrol dari pesawat itu sendiri. Pesawat bisa susah dikendalikan, bahkan kehilangan kendali.
Balon yang terbang bebas juga bisa menutupi pilot tube atau pilot hole yang memberikan informasi tentang ketinggian dan keakuratan kecepatan pesawat. Jika hal itu terjadi, informasi ketinggian dan kecepatan pesawat menjadi tidak akurat.
Tradisi Balon Udara di Pamekasan. Foto: ANTARA FOTO/Saiful Bahri
Hal yang paling membahayakan dari balon udara yang terbang bebas bagi pesawat udara adalah bila balon masuk ke dalam mesin pesawat. Hal ini bisa menyebabkan mesin mati, terbakar, bahkan meledak.
Kemenhub pun meminta masyarakat memperhatikan beberapa hal jika ingin menerbangkan balon udara. Pertama, balon udara harus ditambat minimal dengan 3 tali tambatan yang dilengkapi dengan panji-panji, supaya balon tidak terbang bebas.
ADVERTISEMENT
Kedua, balon tidak boleh membawa atau pun dilengkapi dengan bahan yang mudah meledak, seperti tabung gas atau petasan. Selain itu, balon udara hanya bisa diterbangkan di luar radius 15 km dari bandara dan dengan ketinggian maksimal 150 meter pada uncontrolled space.
***
Kamu mudik di lebaran tahun ini? Share informasi di sepanjang jalur mudik ke email [email protected]. Kirimkan foto atau video beserta informasi singkat. Jangan lupa sertakan kontak yang bisa dihubungi tim redaksi kumparan.
Laporan terbaik akan mendapatkan hadiah voucher Happyfit masing-masing senilai Rp 500 ribu untuk 5 orang dan saldo digital masing-masing Rp 300 ribu untuk 10 orang.