Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Bambang Brodjonegoro Kalah di Pemilihan Presiden IFAD
15 Februari 2017 12:24 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Bambang Brodjonegoro dipastikan gagal menjadi Presiden Dana Internasional untuk Pengembangan Pertanian (International Fund for Agricultural Development/IFAD) periode 2017-2021. Bambang menempati posisi ketiga di bawah dua kandidat pesaing lainnya.
ADVERTISEMENT
Bambang bertarung dengan 2 kandidat lain masing-masing Politikus Italia, Paolo De Castro dan Politikus sekaligus Mantan Perdana Menteri Togo, Gilbert Fossoun Houngbo. Pemilihan Presiden IFAD dilaksanakan dalam sidang tahunan IFAD pada 14-15 Februari 2017 yang berlangsung di Roma, Italia.
Dalam voting yang digelar 14 Februari 2016, Bambang hanya mendapatkan 875.834 suara atau 17,654 persen. Sedangkan suara terbanyak jatuh pada Mantan Perdana Menteri Togo, Gilbert Fossoun Houngbo.
Houngbo mampu meraup 2.700.365 suara atau 54,432 persen. Setelah itu disusul Politikus Italia Paolo De Castro dengan jumlah suara 1.009.094 suara atau 20,341 persen.
Dengan begitu, Houngbo akan menjadi Presiden IFAD masa jabatan 2017-2021. Ia mulai bertugas tanggal 1 April 2017.
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi, IFAD adalah lembaga keuangan internasional dan badan khusus PBB yang berbasis di Roma. Fokus utama IFAD adalah menangani masalah pangan dan pertanian. Sejak tahun 1978, IFAD telah menyediakan 18,5 miliar dolar AS yang akan dibagikan baik dalam bentuk hibah maupun pinjaman berbunga rendah guna membangun proyek infrastruktur yang berhubungan dengan memperkuat ketahanan pangan, pertanian hingga mengurangi kemiskinan. Program ini setidaknya sudah memberikan manfaat bagi sekitar 464 juta orang di seluruh dunia.