Bambang Purwoko, Dosen UGM dan Eks TGPF Intan Jaya, Meninggal karena COVID-19

14 Juli 2021 13:40 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dosen DPP Fisipol UGM, Bambang Purwoko, meninggal dunia, Rabu (14/7). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Dosen DPP Fisipol UGM, Bambang Purwoko, meninggal dunia, Rabu (14/7). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kabar duka datang dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Salah satu dosen terbaik dari Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP) Fisipol UGM, Bambang Purwoko, meninggal dunia pada Rabu (14/07) setelah berjuang melawan corona.
ADVERTISEMENT
Bambang yang sempat tergabung dalam Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya bentukan pemerintah Indonesia tersebut meninggal hari ini sekitar pukul 09.25 WIB.
"Hari ini tadi (meninggalnya). Beliau terpapar COVID-19," kata Wakil Rektor UGM bidang Kerja Sama dan Alumni, Paripurna Sugarda, saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (14/7/2021).
Paripurna mengatakan bahwa Bambang adalah sosok yang selalu ingin memajukan masyarakat Papua. Di rumahnya saja, dia memfasilitasi anak-anak dari Papua untuk bisa bersekolah di Yogyakarta.
Selama ini dia memang aktif bekerja sama dengan pemerintah daerah Papua agar anak-anak Papua mendapat pendidikan yang baik.
"Disekolahkan di SMA-SMA yang bagus di Yogya agar bisa masuk UGM," katanya.
"Beliau adalah bapaknya semua mahasiswa dari Papua yang di UGM," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Bambang juga sempat mengalami peristiwa getir saat bertugas di Papua bersama TGPF Intan Jaya. Dia sempat tertembak di bagian kaki saat bertugas.
Dosen DPP Fisipol UGM, Bambang Purwoko, meninggal dunia, Rabu (14/7). Foto: Dok. Istimewa
"Karena keterlibatan beliau di Papua besar kemudian dia diundang tim pencari fakta, kemudian kakinya tertembak itu, kan. Memerlukan satu bulan lebih untuk mengeluarkan proyektil yang ada di kaki beliau itu," jelas Paripurna.
Seluruh civitas akademika UGM kehilangan sosok yang juga menjabat Kepala Pusat Pengembangan Kapasitas dan Kerja sama (PPKK) Fisipol UGM ini.
"Kita sangat kehilangan. Karena betul-betul (Pak Bambang) itu menaruh perhatian besar kepada masyarakat Papua," katanya.