Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo mengungkapkan akan mengisi kabinet dengan komposisi 55 persen profesional dan 45 persen dari partai politik. Menanggapi hal itu, Wakorbid DPP Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai komposisi itu sudah sesuai dengan kebutuhan periode kedua Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Presiden sudah tahu kebutuhan pemerintahannya lima tahun ke depan, maka ia memberikan komposisi pemerintahannya lebih banyak profesionalnya. Menurut saya itu pilihan tepat," kata Bamsoet di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (15/8).
Bamsoet mengaku sudah mendapatkan sedikit informasi terkait siapa saja menteri yang akan dipertahankan di periode berikutnya. Selain itu, ia menyebut, pengumuman menteri akan dikeluarkan sebelum pelantikan 20 Oktober nanti.
"Barangkali ada yang memandang masa percobaan itu penting bagi menteri atau beberapa menteri lama yang saya dengar masih dipertahankan. Saya juga dengar, ada menteri-menteri baru yang akan diumumkan lebih awal dan ada menteri lainnya diumumkan pada pelantikan kabinet," ungkapnya.
Menurut Bamsoet, presiden memiliki hak prerogatif untuk menentukan siapa yang akan ditunjuk menjadi pembantu di kabinet. Sehingga, ia yakin, Jokowi sudah berkomunikasi dengan seluruh ketum partai dan mempertimbangkan usulan nama dari partai pendukungnya.
ADVERTISEMENT
"Saya yakin dengan gaya presiden, pasti sudah berkomunikasi dengan parpol dan di kantongnya sudah ada usulan dari parpol. Tinggal beliau yang menentukan dengan hak prerogatif yang dimilikinya, menentukan orang-orang sesuai dengan rencana kerja lima tahun ke depan," pungkas Bamsoet.