Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Bambang Widjojanto: Ada Algoritma untuk Memenangkan Salah Satu Paslon
16 Februari 2024 22:14 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Berdasarkan analisis kajian forensik terhadap server KPU, kami menduga ada algoritma sistem yang sudah di-setting untuk pemenangan paslon tertentu. Jadi kalau ada revisi di 1 TPS, ini dia akan mengubah TPS yang lain. Ini bukan sekadar angka yang dicatat, tapi sistem itu yang membangun setting-nya," kata anggota Dewan Pakar Timnas AMIN, Bambang Widjojanto, saat konferensi pers di Sekretariat Pemenangan AMIN, Jalan Brawijaya 10, Jakarta Selatan, Jumat (16/2).
Dia mengeklaim sistem yang dimiliki KPU ini diatur untuk memenngkan salah satu paslon dengan nilai di atas 50%.
"Jadi ada yang sudah di-setting, algoritma sistem di-setting untuk pemenangan paslon tertentu yang secara otomatisasi di atas 50 persen," terangnya.
Dia menilai upaya mark-up perolehan suara ini seharusnya bisa terbaca oleh sistem IT dari KPU. Namun, karena terus berlangsung, dirinya pun menganggap bahwa memang ada sistem yang sengaja dibangun untuk membiarkan hal tersebut.
ADVERTISEMENT
"Ini betul-betul bukan sekadar salah menulis. Karena mestinya IT atau artificial intelligence yang ada dalam sistem IT KPU itu dia bisa membaca. Ini kalau sistemnya memang tidak dibangun dengan rekayasa tertentu, sulit itu (terjadinya mark-up suara)" tegas Bambang.
Bambang mengaku tidak mau membuka metode forensik yang Timnas AMIN lakukan secara menyeluruh sebelum KPU merespons permintaan mereka.
"Kita siap dengan tim forensiknya. Karena selama ini audit IT terhadap sistem KPU tidak pernah dilakukan. Dua surat dari tim hukum AMIN tidak pernah dijawab, surat kami kepada Bawaslu untuk supaya melakukan audit juga tidak dilakukan dan analisis kami mengkonfirmasi memang ada sistem yang algoritmanya itu sudah dibangun," jelas Bambang.
Sebab baginya pihak yang tengah dihadapinya saat ini adalah pihak yang curang, culas, dan licik.
ADVERTISEMENT
"Jadi metode forensik lainnya akan kami lakukan, dan ini akan dijelaskan nanti di dalam ahli. Karena kalau kita buka sekarang, ya dia akan menggunakan itu (ada antisipasi). Ini menghadapi orang yang curang culas dan licik engga bisa dibuka semuanya kan," tutupnya.